REPUBLIKA.CO.ID,BELGRADE --- Ribuan orang melakukan unjuk rasa pada Ahad (12/11/2023), di ibukota negara-negara Balkan Barat untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap gencatan senjata di Gaza, Palestina di tengah konfliknya dengan Israel. Warga di Beograd, Podgorica dan Sarajevo meneriakkan 'Bebaskan Palestina' dan 'Akhiri genosida'.
Orang-orang mengambil bagian dalam demonstrasi di alun-alun utama ibu kota Serbia, Bosnia dan Herzegovina dan Montenegro sambil membawa bendera Palestina dan Serbia dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan Palestina." Ribuan demonstran pro-Palestina berkumpul di Lapangan Republik di ibukota Serbia, Beograd.
Selain membawa bendera Palestina dan Serbia, mereka juga membawa spanduk dan papan bertuliskan "Akhiri genosida di Palestina" dan "Kebebasan untuk Palestina." Di ibu kota Montenegro, Podgorica, para demonstran berkumpul di depan gedung pemerintahan dan melakukan pawai damai.
Mereka membentangkan bendera Palestina dan meneriakkan "Anda tidak perlu menjadi seorang Muslim untuk membela Palestina, jadilah manusia!" dan membawa spanduk bertuliskan "Bebaskan Palestina."
Ribuan warga Bosnia juga berkumpul di depan air mancur Sebilj di Alun-alun Baščaršija yang bersejarah, salah satu simbol ibu kota Sarajevo. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Kemarin Srebrenica, hari ini Gaza." Mereka juga meneriakkan "Hentikan genosida" dan "Kebebasan untuk Palestina."
Safija Tadefi, salah satu penyelenggara demonstrasi, mengatakan bahwa mereka berkumpul untuk menunjukkan bahwa Bosnia dan Herzegovina mendukung rakyat Gaza. "Apa yang terjadi di sana bukanlah perang, melainkan genosida," kata Tadefi.
Salah satu demonstran, Munevera Cehajic, mengatakan bahwa warga Bosnia belum lama ini mengalami perang dan mereka tahu apa artinya ditindas.
"Saya merasa sangat kasihan pada orang-orang itu, dan saya mengutuk orang-orang Yahudi karena mereka juga mengalami genosida. Mereka tahu bagaimana mereka bertahan, dan sekarang mereka melakukan hal yang sama kepada orang-orang Palestina. Ini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya; mengebom rumah sakit, membunuh begitu banyak anak-anak. Saya tidak punya kata-kata untuk mengatakannya. Cukup sudah,'' kata Cehajic.
Israel telah melakukan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza - termasuk di rumah sakit, tempat tinggal dan rumah ibadah - sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Sejak saat itu, jumlah korban tewas dalam serangan Israel yang sedang berlangsung telah melampaui 11.100 orang, termasuk lebih dari 8.000 wanita dan anak-anak, kata kantor media pemerintah di Gaza pada hari Ahad. Jumlah korban tewas di pihak Israel hampir mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.