REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Politikus Israel secara terbuka menyerukan pembunuhan jurnalis di Gaza. Mereka menuduh beberapa wartawan mengetahui sebelumnya tentang serangan Hamas pada 7 Oktober, Kamis (9/11/2023).
Dilansir di Arab News, Sabtu (11/11/2023) beberapa jurnalis diyakini berada dalam bahaya setelah media Israel membagikan nama dan foto mereka di X. Mereka termasuk seorang jurnalis foto lepas dan empat reporter lainnya yang bekerja untuk Reuters, Associated Press, The New York Times, dan CNN.
Ancaman terhadap jurnalis Palestina muncul menyusul laporan HonestReporting, yang memantau media yang melakukan liputan kritis terhadap Israel. LSM tersebut memasang foto tak bertanggal yang menunjukkan seorang jurnalis foto bersama seorang pemimpin Hamas dan dalam artikel yang menyertainya, mempertanyakan integritas jurnalis tersebut serta integritas keempat reporter tersebut.
BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperangan
Namun, ketika kelompok tersebut ditanya apakah jurnalis foto tersebut adalah bagian dari rencana Hamas, HonestReporting mengakui tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut, menurut The Independent.
Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan kepada empat media dalam sebuah surat yang dia posting di X (sebelumnya Twitter) bahwa jurnalis yang memfoto kejadian setelah serangan Hamas adalah bagian dalam peristiwa itu.
Media-media yang diberi tanda tersebut, yang merupakan beberapa organisasi berita terbesar di dunia. Mereka dengan tegas membantah tuduhan tersebut. The New York Times menggambarkan tuduhan itu keterlaluan dan membahayakan wartawan di Israel dan Gaza.
Dalam pernyataan pers, Reuters...