Rabu 11 Oct 2023 16:47 WIB

Kemenag Sampaikan Rencana Bentuk Ditjen Pesantren

Menag ingin pengelolaan pondok pesantren dikelola secara terfokus.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Ilustrasi Pondok Pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan rencana Kementerian Agama (Kemenag) membentuk Direktorat Jenderal Pondok Pesantren (Ditjen PD Pontren). Tujuan dibentuknya Ditjen ini agar lebih memperhatikan pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia.

Informasi ini disampaikan Wamenag saat memberikan sambutan dalam peringatan Maulidurrasul dan Harlah ke-16 Ponpes Al-Anwar 2, di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Ia menyebut Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas adalah sosok yang peduli terhadap pesantren.

Baca Juga

Karena itu, Menag ingin pengelolaan pondok pesantren dikelola secara terfokus di satu unit eselon 1 tersendiri. “Ini akan menjadi legacy (peninggalan) Gus Yaqut selama memimpin Kementerian Agama,” kata Wamenag dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (11/10/2023).

Tidak hanya itu, ia juga menyebut pesantren merupakan lembaga yang melahirkan generasi-generasi santri yang memiliki andil sangat besar bagi bangsa Indonesia. Peringatan Hari Santri setiap 22 Oktober adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap peran santri, dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Karena itu, kita sebagai santri haruslah selalu berbangga hati, jangan berkecil hati. Teruslah berbuat yang terbaik untuk negeri ini," lanjut dia.

Di hadapan para tamu undangan dan peserta kegiatan, ia menyampaikan sudah ada banyak santri yang berhasil berkontribusi bagi negeri ini. Di antaranya adalah Gus Dur yang berhasil menjadi Presiden, Gus Yaqut menjadi Menteri Agama, serta dirinya sendiri sebagai Wakil Menteri Agama.

Saiful Rahmat Dasuki lantas menitipkan pesan kepada masyarakat, agar tetap merawat Indonesia dengan memegang teguh empat pilar kebangsaan. Hal ini juga merupakan pesan KH Maemun Zubair, yang mana empat pilar tersebut adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

“Dengan empat pilar ini, kita bisa terus hidup dengan harmonis. Tentunya tidak lepas dari peran kiai-kiai untuk menyerukan empat pilar tersebut,” kata Wamenag.

Turut hadir dalam acara ini, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Pengasuh Ponpes Al-Anwar 2, KH Ubab Maimun, ulama KH A’wani Sya’roni, Anggota DPR RI Arwani Thomafi, Kakanwil Kemenag Jateng Mustain Ahmad dan Kakankemenag Rembang M. Kafit.

Wamenag lantas melanjutkan kunjungan ke Rembang dengan berziarah ke makam KH Bisri Musthofa dan KH Cholil Bisri (kakek dan ayahanda Gus Yaqut) pada Senin pagi (9/10/2023). Dengan didampingi oleh jajaran pejabat Kemenag Rembang, usai berziarah, Wamenag meninjau pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement