Nama Tengku Cik Ditiro menjadi nama yang sangat membanggakan rakyat dan pemerintah Daerah Istimewa Nanggroe Aceh Darussalam.
Mereka bahu-membahu bergandengan tangan mengumpulkan bantuan dan sumbangan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, tidak kurang hampir Rp 7 Miliar dikumpulkan rakyat Aceh untuk membantu pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Daerah Istimewa Aceh menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang secara resmi pemerintahannya menginisiasi mulai dari pegawai di lingkungan pemerintah daerah dari yang angkat terendah sampai dengan pejabat tertinggi semuanya, ridho dan ikhlas memberikan potongan gaji, dan juga seluruh rakyat Aceh yang dengan gembira menyambut seruan penggalangan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Tidak hanya instalasi gawat darurat yang diberi nama tokoh dari Aceh. Tapi juga ada sebuah ruangan yang diberi nama ruang Cut Nyak Dien.
Ruangan ini adalah laboratorium yang mendukung segala keperluan medical check up Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Dua ruangan penting ini ibarat jantung dan otak yang berada di dalam Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Ini adalah sumbangan besar dari rakyat Indonesia sebagai tanda cinta kepada saudara-saudara mereka di Palestina.
Begitulah gambaran yang disampaikan dalam buku Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza; Menghimpun Kebesaran Allah yang dibuat Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), 2023.
Baca juga: Jangan Lelah Bertobat kepada Allah SWT, Begini Pesan Rasulullah SAW
"Dulu rakyat Aceh dengan penuh semangat dan cinta menyumbangkan dua pesawat terbang untuk Indonesia, kini rakyat Aceh juga telah menyumbangkan rezeki besar kepada pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza," ujar almarhum Joserizal Jurnalis, pendiri MER-C.
Hal tersebut disampaikan Joserizal Jurnalis ketika masih hidup saat mengenang dukungan rakyat Aceh terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Rumah Sakit Indonesia terletak di Gaza bagian utara, tidak jauh dari perbatasan antara Israel dan Palestina. Sangat dekat hanya sekitar 2,5 kilometer saja jaraknya. Dliansir dari buku Pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Menghimpun Kebesaran Allah.