Pada 1922 perkumpulan perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera merah putih namun demikian terdapat gambar kepala kerbau di tengah -tengahnya.
Pada 1924 perkumpulan itu mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 memperingati hidupnya perkumpulan itu selama 15 tahun di tanah eropa. Buku itu kulitnya bergambar bendera merah putih kepala banteng.
Pada 1927 di kota Bandung perkumpulan politik revolusioner partai nasional Indonesia (PNI) partai itu mengibarkan bendera merah putih kepala banteng.
Pada 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera kebangsaan di kota Jakarta yaitu dalam kongres pemuda di bawah pimpinan Perhimpunan Pelajar Indonesia.
Semenjak itu berkibarlah bendera kebangsaan merah putih di mana-mana diseluruh Indonesia dari satu tempat ke tempat lain dari pulau ke pulau.
Baca juga: Upaya Para Nabi Palsu Membuat Alquran Tandingan, Ada Ayat Gajah dan Bulu
Hingga akhirnya pada 1944, bendera pusaka dibuat oleh Fatmawati, istri Presiden Soekarno. Bendera berbahan katun jepang ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersetadalah kain wol dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya.
Berkibar 276x200 cm sejak 1946 sampai 1968 bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI.
Sejak 1968 bendera itu tidak pernah dikabarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di istana merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebentar 12x42 cm.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Ujung berwarna merah sobek sebesar 15 x 47 cm. lalu ada bolong bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam dan putih.
Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itupun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari surga. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya menyaksikan dari dalam kotak penyimpanannya.
"Bendera pusaka dibuat oleh Fatmawati, istri Presiden Soekarno. Bendera itu dibuat dari kain dengan bahan katun yang berasal dari Jepang. Ada juga yang menyebutkan bahwa bahan untuk membuat bendera Sang Saka Merah Putih tersebut adalah kain wool dari London, Inggris yang diperoleh dari seorang Jepang," (Woro Miswati dalam buku Indonesia Merdeka, penerbit Be Champion).