Kamis 27 Jul 2023 08:55 WIB

Berupaya Sadarkan LGBT, Penerbit Gema Insani Terbitkan Buku Konter LGBT

Gema Insani menerbitkan buku keislaman karena LGBT jadi virus.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 47 Tahun 2023 yang melarang aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kabupaten Garut.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 47 Tahun 2023 yang melarang aktivitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbit Buku Gema Insani telah lama menerbitkan buku-buku keislaman untuk mengonter kampanye yang dilakukan kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Namun, kampanye yang dilakukan LGBT sekarang ini sudah semakin gencar, sehingga perlu adanya kolaborasi antarpenerbit buku. 

Manager Legal Penerbit buku Gema Insani, Abdul Hakim, mengatakan pihaknya sudah menerbitkan buku-buku untuk membina masyarakat tentang LGBT. Di antara buku yang diterbitkan Gema Insani  berjudul "Lo Gue Butuh Tau LGBT" karya Kak Sinyo.  

Baca Juga

"Yang soal LGBT ini mungkin yang kita terbitkan karyanya Kak Sinyo. Bagusnya Kak Sinyo itu juga aktif dengan komunitas Peduli Sahabat di Jogja itu. Tapi, itu lebih aktif LGBT-nya masalahnya," ujar Hakim saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (26/7/2023). 

Dia mengatakan, Gema Insani menerbitkan buku keislaman karena LGBT jadi virus cepat menular. Sehingga, menurut dia, virus itu harus dilawan. 

"Ibarat virus ya, sebagus apa tanaman kita ibarat padi atau dan lain sebagainya, kalau hama itu tidak diberantas ya bisa mengerusak," ucap Hakim yang tahun ini dipercaya sebagai ketua panitia Islamic Book Fair (IBF).

Karena itu, menurut dia, Gema Insani merangkul penulis yang tidak hanya memiliki kepedulian, tapi juga memiliki ghirah untuk menangkal LGBT. Namun, menurut dia, di antara penerbit yang ada di Indonesia juga perlu berkolaborasi untuk mengonter kampanye LGBT.  

"Bahkan ini sebenarnya kita perlu berkolaborasi dengan par penerbit, dengan komunitas. Kita perlu kolaborasi ini untuk mengkonter LGBT, baik dalam bentuk karya tulisan atau lainnya," kata pengurus IKAPI ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement