REPUBLIKA.CO.ID, KHORTOUM— Presiden Dewan Keamanan Transisi Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, menolak dokumen yang diajukan penasihat presiden AS untuk urusan Arab dan Afrika, Masad Pauls dan menggambarkannya sebagai dokumen terburuk yang pernah diajukan.
Dia menyebut jika Paul menginginkan solusi, dia harus kembali ke peta jalan yang diajukan Dewan Keamanan. Dia juga menggambarkan komite kuartet untuk menghentikan perang di Sudan sebagai tidak netral.
Pernyataan itu dia sampaikan -selama pertemuan dengan para perwira angkatan bersenjata, berdasarkan video yang dipublikasikan pemerintahannya tentang pertemuan tersebut, dikutip Aljazeera, Senin (24/11/2025).
Al-Burhan mengatakan dokumen tersebut menghapuskan keberadaan angkatan bersenjata dan menuntut pembubaran semua badan keamanan serta mempertahankan milisi pemberontak di wilayah mereka".
Dia juga mengkritik ancaman Paul terhadap pemerintah ketika menuduhnya menghalangi akses konvoi kemanusiaan dan menggunakan senjata kimia. Al-Burhan menjelaskan jika mediasi terus berjalan sesuai arah yang ditawarkan Paul, pihaknya akan menganggapnya sebagai mediasi yang tidak netral.
Dia menegaskan, "Dokumen Anda tidak dapat diterima," dan menekankan perlunya mengadopsi peta jalan yang diajukan oleh pemerintah Sudan.
Pada Februari lalu, pemerintah Sudan mengumumkan peta jalan untuk menyelesaikan krisis Sudan yang terdiri dari beberapa poin utama, terutama peluncuran dialog nasional yang mencakup semua kekuatan politik dan masyarakat.
Hal ini juga mencakup pembentukan pemerintahan yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional yang independen, bantuan negara untuk mengatasi dampak perang, peletakan senjata, dan evakuasi warga sipil untuk melakukan pembicaraan dengan dukungan cepat.
Dia menambahkan, "Kami khawatir Masad Pauls akan menjadi penghalang bagi perdamaian yang diinginkan oleh seluruh rakyat Sudan."
Lihat postingan ini di Instagram




