Untuk integritas struktur, aplikasi grouting diterapkan pada dinding dan pondasi yang ada, dibentengi dengan kayu ek yang kokoh sebagai pengganti balok kayu yang lapuk di dalam dinding.

Tim restorasi dengan susah payah membuat dan meletakkan lantai kayu, mengisi masjid dengan fondasi yang sangat indah. Khususnya, kolom beton bertulang yang menghiasi narthex sebelum kebakaran diganti dengan hati-hati dengan kolom kayu, dibuat dengan tangan agar sesuai dengan desain aslinya.

Dekorasi rumit yang digambar dengan tangan, ditemukan di tengah proses pengikisan langit-langit lengkung, dipotong dengan hati-hati, dipulihkan, dan dipasang kembali setelah pekerjaan konservasi ekstensif.

Menara bersejarah juga menjalani proses penguatan ekstensif yang melibatkan penggunaan kain serat karbon berdasarkan proyek statis yang komprehensif. Kerucut menara telah dilepas dan dibangun kembali, mengikuti dimensi yang ditentukan dalam rencana restorasi.

Bentuk bangunan baru telah mengubahnya menjadi pusat komunitas sejalan dengan konsep masjid dalam Islam, tempat yang merangkul semua kalangan. Mulai saat ini, selain menjadi tempat ibadah bagi warga Istanbul, masjid juga akan berfungsi untuk memperkaya kehidupan sosial mereka.

Masjid ini dipuji sebagai "mutiara Bosphorus". Masjid Vani Mehmed Efendi yang telah dipugar akan memikat pengunjung, menawarkan sekilas kekayaan sejarah dan warisan budaya dari bangunan megah ini. Masjid ini merupakan bukti dedikasi, keahlian, dan kesenian dari mereka yang dengan tekun membangkitkan kembali keindahannya, melestarikannya dari generasi ke generasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika