Jumat 09 May 2025 09:54 WIB

Pakistan Balas Menyerang, Menteri Informasi Klaim 40-50 Tentara India Tewas

Pakistan menyatakan, sedikitnya 31 orang gugur akibat serangan rudal India.

Tentara Angkatan Darat India berpatroli di dekat Pahalgam di Kashmir selatan setelah penyerang menembaki wisatawan diKashmir yang dikuasai India, Selasa, 22 April 2025.
Foto: AP Photo/Dar Yasin
Tentara Angkatan Darat India berpatroli di dekat Pahalgam di Kashmir selatan setelah penyerang menembaki wisatawan diKashmir yang dikuasai India, Selasa, 22 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pakistan menyerang balik militer India usai mendapat beberapa serangan udara sejak Rabu lalu. Skynews pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat, melaporkan, Menteri Informasi Pakistan Attaullah Tarar menyatakan, pihaknya menargetkan instalasi militer di perbatasan. 

"Kami telah menghancurkan instalasi militer [India] mereka di perbatasan de facto," kata Attaullah Tarar yang disiarkan Sky News seperti dikutip Republika dari Jakarta. 

Tarar pun mengklaim bahwa Pakistan telah menewaskan setidaknya 40-50 tentara India di sepanjang perbatasan de facto antara wilayah yang dikuasai India dan Pakistan di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Sebelumnya, Sky News melaporkan telah terjadi "penembakan hebat" selama dua hari terakhir di sepanjang Garis Kontrol. Tarar dalam sebuah program di Sky News sebelumnya mengatakan, pihaknya bersumpah akan menanggapi serangan dari India.

Pada Kamis, Pakistan mengeklaim telah menembak jatuh 12 pesawat drone dari India. Aksi militer ini terjadi sehari setelah India melancarkan serangan terhadap Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikelola Pakistan, yang memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih besar antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut.

Juru bicara militer Pakistan Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan India mengirim pesawat drone buatan Israel, Harop, ke beberapa wilayah, termasuk dua kota terbesar Karachi dan Lahore."Pesawat drone India terus dikirim ke wilayah udara Pakistan... [India] akan terus membayar mahal atas agresi terang-terangan ini," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement