REPUBLIKA.CO.ID,MINNEAPOLIS — Polisi di Minneapolis sedang menyelidiki dua kasus kebakaran masjid. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Satu kebakaran memaksa beberapa orang untuk mengevakuasi gedung pada Senin malam. Insiden lainnya terjadi pada hari Ahad.
Video pengawasan menunjukkan seorang pria membawa tas coklat ke Masjid Omar Islamic Center di dalam 24 Somali Mall tepat sebelum jam 7 malam hari Minggu. Di dalam tas, ada bensin yang digunakan untuk menyalakan api di kamar mandi, kata tokoh masyarakat Muslim.
“Kami menghindari tragedi besar. Jumlah cairan yang dia bawa menyebabkan kerusakan yang kami perkirakan di sini, Anda tahu, mal ini bisa saja ditelan,” kata Direktur Eksekutif CAIR-Minnesota Jaylani Hussein dilansir dari KCRG, Rabu (26/4/2023).
Para jamaah mengusir pria itu keluar dan membantu memadamkan api.
"Ini berpotensi menjadi tindakan pembakaran di tempat ibadah, jadi sekarang berpotensi menjadi pelanggaran federal," kata Kepala Polisi Minneapolis Brian O'Hara.
O'Hara bertemu dengan tokoh masyarakat pada hari Senin dan berjanji untuk menambah kehadiran polisi.
Beberapa percaya pria itu mungkin bertanggung jawab atas tindakan vandalisme lainnya di masa lalu.
“Kami tahu Islamofobia hidup di negara kami, dan kami hanya memastikan bahwa kami mendidik masyarakat sehingga mereka tahu ini serius,” kata Hussein.
CAIR-Minnesota mengatakan ini adalah keempat kalinya sebuah masjid dirusak tahun ini.
“Ini semakin menantang bagi komunitas kami dan membuat komunitas kami dalam posisi yang sangat tidak nyaman,” kata Hussein.
O'Hara meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang pria itu untuk menghubungi polisi.
FBI dan Kejaksaan AS mengetahui insiden terbaru ini. Tidak jelas apakah kebakaran itu terhubung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
