Ahad 26 Mar 2023 21:56 WIB

Majelis Hukama Muslimin Perkuat Pesan Persaudaraan dalam Momentum Ramadhan

Majelis Hukama Muslimin menilai pentingnya memperkuat tali persaudaraan

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
 Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin (MHM), TGB Zainul Majdi, menilai pentingnya memperkuat tali persaudaraan
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin (MHM), TGB Zainul Majdi, menilai pentingnya memperkuat tali persaudaraan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Ramadhan 1444 Hijriyah bertepatan dengan 23 Maret 2023. Umat Islam di Indonesia pun mulai menjalankan ibadah puasa 

Anggota Komite Eksekutif Majelis Hukama Muslimin (MHM), TGB Zainul Majdi, mengajak umat Islam menjadikan momentum Ramadhan untuk memperkuat persaudaraan. 

Baca Juga

"Ramadhan tahun ini dimulai bersama-sama oleh seluruh umat Islam Indonesia. Kebersamaan ini menjadi momentum untuk menguatkan persaudaraan antar umat," kata TGB Zainul Majdi melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/3/2023). 

Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan tahun ini, TGB Zainul Majdi mengatakan, Majelis Hukama Muslimin cabang Indonesia terus mengkampanyekan berbagi pesan tentang ukhuwah, toleransi, koeksistensi, dan persaudaraan. Pesan itu disampaikan dalam beragam kesempatan khutbah atau kultum, juga melalui media sosial. 

"MHM juga bekerja sama dengan salah satu stasiun radio nasional untuk syiar persaudaraan selama Ramadhan. Kontennya berupa pesan dari sejumlah tokoh agama terkait toleransi, rahmat, moderasi, persaudaraan dan koeksistensi," ujarnya. 

Selain TGB Zainul Majdi, beberapa tokoh terlibat dalam kampanye persaudaraan ini, antara lain Prof Dr Quraish Shihab, MA (pakar tafsir Indonesia), Dr Muchlis M Hanafi MA (Direktur MHM cabang Indonesia dan Sekretaris BAZNAS), dan Dr (HC) Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama 2014-2019), dan Muhammad Arifin (anggota Dai Kebangsaan Kemenag RI). Sejumlah tema yang dibahas antara lain berkenaan dengan Ramadhan dan Alquran, kerukunan, sifat moderat, kedermawanan, hak-hak perempuan, serta kebersihan diri dan lingkungan. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Majelis Hukama Muslimin dalam momen Ramadhan ini juga melakukan kajian atas buku Adab wa Qiyam atau Etika dan Norma karya Grand Syekh Al-Azhar Imam Akbar Ahmed Al Tayeb. Penggalan pesan pendek dalam buku ini, termasuk yang berkenaan dengan puasa, dihadirkan juga dalam bentuk meme dan quote serta disebar melalui beragam kanal media sosial. 

"Kami berharap, Ramadhan ini menjadi madrasah bersama dalam mengkaji pesan Islam rahmatan lil 'alamiin sekaligus menguatkan ikatan persaudaraan," jelas TGB Zainul Majdi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement