REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menjelaskan lima kerusakan akibat sifat iri hati, hasad atau dengki. Bahkan dalam Alquran, orang yang mendengki disejajarkan dengan setan.
Imam Al-Ghazali menjelaskan, sifat hasad atau dengki atau iri hati ini bisa menimbulkan lima macam kerusakan. Pertama, merusak ketaatan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
فإنَّ الحسد يأكل الحسنات كما تأكل النارُ الحطبَ "Hasad itu memakan pahala kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar."
Kedua, hasad atau iri hati itu maksiat dan jahat. Wahab bin Munabbih mengatakan, "Orang yang iri hati memiliki tiga tanda yaitu mencari muka apabila berhadapan, menjelek-jelekkan apabila tidak ada di hadapan kita, dan bergembira apabila terjadi musibah pada diri orang lain."
Allah Ta'ala telah memerintahkan kita untuk meminta perlindungan dari kejahatan orang yang iri hati atau dengki. Ini sebagaimana tertuang dalam surat Al Falaq.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ …. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
"Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh (Surat Al Falaq ayat 1) dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (Surat Al Falaq ayat 5).
Dalam Surat Al Falaq, dijelaskan bahwa orang yang iri hati atau hasad disejajarkan dengan setan dan tukang sihir.
Allah SWT memerintahkan kita untuk meminta perlindungan dari kejahatan mereka semua. Sampai-sampai tidak ada tempat untuk memohon pertolongan terhadapnya dan tidak ada tempat meminta perlindungan darinya kecuali kepada Allah Ta'ala, Rabb semesta alam.
Ketiga, iri hati atau hasad mendatangkan kelelahan dan kesukaran tanpa ada manfaatnya. Bahkan itu mendatangkan dosa dan mengundang kemaksiatan.
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu As-Samak, "Aku tidak pernah melihat orang zalim yang lebih mirip dengan orang yang dizalimi daripada seorang pendengki. Juga nafsu yang terus menguasai diri, akal yang tidak waras, dan kesusahan yang senantiasa melekat kepada pelakunya."
Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah
Keempat, iri hati atau hasad menyebabkan kebutaan hati sehingga orang yang berpenyakit ini sulit memahami hukum-hukum Allah SWT.
Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Hendaklah kamu berdiam diri (tidak banyak bicara), niscaya kamu memiliki sifat wara. Jangan berambisi kepada dunia, niscaya kamu menjadi orang yang cepat menghafal. Juga jangan menjadi orang yang suka menjelek-jelekan. Niscaya kamu selamat dari omongan manusia. Serta jangan menjadi orang yang pendengki, niscaya kamu akan cepat memahami segala sesuatu."
Kelima, iri hati atau hasad menghalangi kita dari mendapat kebaikan dan membuat kita mudah tersesat. Juga menjadikan kita sulit memperoleh apa yang kita inginkan dan malah membantu musuh sebagaimana yang dikatakan Hatim Al Asham.
"Orang yang pendengki itu tidak memiliki agama. Orang yang suka mencela itu bukanlah seorang ahli ibadah. Sedangkan orang yang suka memfitnah tidak memperoleh keamanan dan orang yang memiliki sifat dengki tidak mendapatkan pertolongan."