Jumat 24 Mar 2023 20:02 WIB

Mengapa Berkata Jujur Disandingkan dengan Perintah Beriman dan Bertakwa?

Islam adalah agama yang menekankan kejujuran

Kejujuran (ilustrasi). Islam adalah agama yang menekankan kejujuran
Foto:

Oleh : Asep Saefuddin, Pimpinan Majelis Zikir Al-Bahuri

Dengan kata lain, kejujuran adalah bukti konkret dari keimanan seseorang. Menjadi hal niscaya jika seseorang yang beriman dan bertakwa, adalah seseorang yang jujur. 

Sebaliknya, jika seseorang beriman, bertakwa kepada Allah SWT dan menjalankan seluruh ritual peribadatan yang diperintahkan, tapi tidak mampu melahirkan serta menumbuhkan kejujuran dari dalam dirinya, maka waspadalah! 

Mungkin ada yang salah dari ibadah yang selama ini dia lakukan. Karena jika benar, ibadah-ibadah tersebut akan memberikan dampak positif dan melahirkan sikap serta sifat yang baik nan terpuji, termasuk kejujuran itu sendiri. 

Kejujuran tidak hanya terbatas pada aspek perkataan, kejujuran juga meliputi aspek sikap dan pemikiran. Artinya, kejujuran adalah karakter untuk selalu berada di jalan yang benar dan sesuai dengan aturan syariat, yang membenih, mengakar dan tumbuh dalam diri seseorang. 

Jujur dalam perkataan dapat menghindarkan seseorang dari segala bentuk pembohongan bahkan fitnah. Kejujuran dalam sikap dalam menghindarkan seseorang dari segala bentuk kezaliman-kezaliman terhadap sesama, Kejujuran dalam hati dan pikiran dalam menghindarkan seseorang dari segala bentuk kecenderungan untuk merencakan kejahatan-kejahatan dan pikiran licik yang merugikan orang lain.

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

 

Maka sudah sepatutnya, kita sebagai orang Muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, juga menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam diri kita masing-masing. 

Yang berdagang jujur atas barang dagangannya, yang bekerja kantoran jujur atas pekerjaan yang diembannya, yang bertani jujur atas proses dan hasil taninya dan seterusnya. 

Melatih diri untuk terus tenggelam dalam nilai-nilai kejujuran tentunya harus dimulai dari jujur tentang hal yang sederhana dan paling kecil kepada orang-orang yang berada di dekat kita.

 

Mudah-mudahan, kejujuran yang selama ini kita perjuangkan, akan menjadi hujjah bagi kita kelak di akhirat sehingga Allah SWT memasukkan kita semua dalam barisan para pemenang, barisan orang yang beruntung dan mendapat kebahagiaan akhirat.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement