Selasa 22 Nov 2022 22:13 WIB

Ribuan Orang Iringi Pemakaman KH Aceng Zakaria

KH Aceng Zakaria meninggal dunia.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Ribuan orang mengiringi pemakaman KH Aceng Zakaria di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (22/11/2022).
Foto: Dok. PP Persis
Ribuan orang mengiringi pemakaman KH Aceng Zakaria di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (22/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Umat Islam kembali kehilangan sosok ulama kharismatik. Ketua Majelis Penasihat Pengurus Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), KH Aceng Zakaria, meninggal dunia pada Senin (21/11/2022).

Kabar meninggalnya Kiai Aceng dikonfirmasi oleh bagian Kominfo PP Persis, Ihsan Setiadi Latif. Ia mengatakan, Kiai Aceng meninggal saat menjalani perawatan di RS Intan Husada Kabupaten Garut, pada Senin malam.

Baca Juga

“KH Aceng sempat dirawat di RS Intan Husada Garut,” kata Ihsan dilansir dari situ resmi PP Persis.

Ia menjelaskan, Kiai Aceng meninggal dunia pada sekitat pukul 21.45 WIB di usia 74 tahun. Kiai Aceng disaksikan meninggal dunia oleh dr Harry, yang juga sempat merawat almarhum.

Menurut Ihsan, almarhum merupakan ulama yang memiliki banyak karya semasa hidupnya. Selain itu, almarhum juga aktif menjadi guru.

“Sejak tahun 1964, almarhum telah aktif menjadi guru,” ungkapnya.

Kiai Aceng dimakamkan di tanah wakaf PP Persis yang letaknya tidak jauh dari Pesantren Persis Rancabango, Kabupaten Garut, pada Selasa (22/11/2022) pukul 09.00 WIB. Terdapat ribuan orang yang ikut mengiringi almarhum KH Aceng ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga, tidak jauh dari pesantren yaitu di Kampung Kudang Sari, Tarogong Kaler," ujar anak ketiga KH Aceng Zakaria, Lutfi Lukman Hakim.

Kepergian KH Aceng Zakaria untuk selama-lamanya itu menyisakan duka yang mendalam bagi umat Islam, khususnya di Jawa Barat (Jabar). Sebab, almarhum dikenal sebagai ulama yang intelek. Lebih dari 100 buku sudah ditulis oleh Ketua Umum Persis periode 2015-2022 itu.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Cece Hidayah, mengatakan, mengaku sangat berduka atas wafatnya Kiai Aceng. Menurut dia, almarhum merupakan ulama besar yang dapat menyatukan umat dan memiliki ilmu yang luar biasa.

"Satu per satu para ulama, tokoh agama, diambil oleh Allah. Mudah-mudahan ke depan akan lahir Aceng Zakaria yang lain, yang bisa meneruskan ilmu, kebijakan, dan pengalaman almarhum," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa.

Menurut dia, Kemenag juga sangat prihatin dengan berpulangnya almarhum. Ia berharap, ilmu yang diberikan oleh almarhum dapat terus diamalkan oleh murid-muridnya.

"Saya pribadi sangat merasa kehilangan. Saya beberapa kali datang ke kediaman, beliau pasti memberikan buku," kata dia.

Cece menilai, bukan hanya umat Islam Indonesia yang merasa kehilangan atas wafatnya Kiai Aceng, melainkan juga umat Islam internasional. Pasalnya, almarhum merupakan tokoh yang sangat moderat pemikirannya.

"Sudah lebih 100 buku yang ditulisnya. Namanya tak akan hilang sampai kapanpun," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement