REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah menghadirkan Program Air Bersih di Desa Tliu, Amanuban, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (7/9). Ketua Majelis Pembinaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPM PP Muhammadiyah), Nurul Yamin mengatakan, program air bersih di Desa Tliu ini berjalan melalui suatu proses yang panjang, mulai dari satu kesadaran bersama dari masyarakat Tliu.
"Kemudian dari Muhammadiyah khususnya cabang Amanuban Timur bertindak mengatasi satu persoalan bersama yang dihadapi masyarakat adalah ketersediaan air yang mencukupi mengingat kondisi di Amanuban timur juga rawan ketersediaan sumber air," kata Yamin dalam Doorstop Afiliasi #5, melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.
Adapun doorstop Afiliasi yang ke-5 ini mengangkat tema Jejak Air Bersih Tliu, Muhammadiyah Berbagi untuk Negeri. Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan peresmian Program Pembangunan Air Bersih Tliu, Amanuban, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Yamin menyebut bahwa program ini mendapat dukungan dari para pihak dan masyarakat di Desa Tliu, mulai dari bapak Ketua Adat, Perangkat Desa, juga melibatkan sinergi dan kolaborasi di internal persyrikatan Muhammadiyah seperti Perguruan Tinggi.
Menurut Yamin, dari permasalahan yang dialami masyarakat, MPM Muhammadiyah kemudian berupaya bersama masyarakat dan sekitar tahun 2019 sumber air sudah ditemukan. "Tetapi kita kaji terlebih dahulu kapasitasnya, kita kaji terlebih dahulu kebutuhan masyarakatnya sehingga pada hari ini bisa kita resmikan," kata dia.
Kerja dakwah Muhammadiyah ini disebut Yamin merupakan merupakan suatu dakwah yang secara langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan bersama. "Pemberdayan masyarakat yang dilakukan Muhammadiyah bukan semata-mata persoalan kemanusiaan tetapi itu berderap dan bergerak dapat selalu membawa manfaat bagi bersama," ucap Yamin.