REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Salmiah (34 tahun) tampak tersenyum saat turun dari motor di halaman rumahnya di Desa Sungai Nyamuk, Sabtu (30/7/2022). Bendahara Unit Pengumpul Zakat (UPZ) KUA Sebatik Timur (Sakti), Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara itu baru saja pulang dari kediaman Haji Rustan di Desa Tanjung Harapan.
Ibu empat anak ini menuturkan, Rustan merupakan muzaki rutin di UPZ KUA Sakti. Salmiah datang ke rumah pengusaha Kelapa Sawit itu setelah berkomunikasi melalui Whatsapp.
"Alhamdulillah sangat bersyukur. Haji Rustan menyerahkan zakat bulan Juli ini ke UPZ KUA Sakti senilai Rp 11.655.000. Beliau merupakan salah satu muzaki rutin kami," ungkap Salmiah di Sungai Nyamuk kepada bimasislam, Sabtu (30/7/2022) sore.
Tak hanya Rustan, lanjut Salmiah, ada empat muzaki lain yang menyalurkan zakatnya di UPZ KUA Sakti bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1444 ini. Penyuluh Agama Islam non-PNS Teladan Nasional Tahun 2021 ini mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan masyarakat.
"Alhamdulillah, UPZ KUA Sakti yang menginspirasi lahirnya Kampung Sadar Zakat Sakti terus mendapatkan kepercayaan masyarakat. Bahkan hari ini, dari lima muzaki terhimpun zakat senilai Rp 14 juta. Satu muzaki berasal dari luar Kaltara, tepatnya Pinrang, Sulawesi Selatan," ujarnya sumringah.
Salmiah menambahkan, salah satu alasan meningkatkannya kepercayaan masyarakat kepada Kampung Sadar Zakat Sakti adalah keterbukaan laporan dan adanya program pemberdayaan masyarakat.
"Kami secara rutin melapor ke Baznas Kabupaten Nunukan. Laporan juga kita publikasi terbuka langsung ke donatur. Selain program bantuan bagi duafa, Kampung Sadar Zakat Sakti juga memberikan bantuan modal usaha kepada masyarakat," ujar Salmiah.