REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI akan memulai Cek Kesehatan Gratis (CKG) di lingkungan madrasah dan pesantren. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Amien Suyitno, pelaksanaan program tersebut dijadwalkan sejak Senin (4/8/2025) mendatang.
"Sebagaimana yang sudah kita lakukan dalam Rapat Tingkat Menteri beberapa waktu lalu, Kementerian Agama telah menyusun jadwal pelaksanaan CKG, dan insya Allah akan berjalan sesuai rencana," ujar Amien Suyitno dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Ia mengatakan, CGK bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan layanan kesehatan di lembaga pendidikan keagamaan. Untuk tahap awal, program ini akan dimulai di Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta. Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar beserta jajaran direncanakan hadir langsung untuk memantau pelaksanaan kegiatan itu.
CKG juga akan digelar di madrasah. Ini dimulai dari beberapa madrasah tsanawiyah negeri (MTsN) dan madrasah ibtidaiyah negeri (MIN) yang telah ditunjuk sebagai lokasi perdana.
Pada pelaksanaan di madrasah, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dijadwalkan hadir sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap inisiatif tersebut.
Menurut Suyitno, seluruh persiapan telah rampung, termasuk sarana pemeriksaan kesehatan sesuai standar Kementerian Kesehatan.
"Kami terus berkoordinasi dengan rekan-rekan dari Kemenkes untuk memastikan seluruh kebutuhan dapat dipenuhi. Ini sebagai bentuk dukungan Kementerian Agama dalam menyukseskan inisiatif CKG, baik di pesantren maupun di madrasah," ucap dia.
CKG dirancang sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan masalah kesehatan bagi siswa dan santri. Pemeriksaan dilakukan secara ramah anak dan tanpa pengambilan darah untuk jenjang SD/MI.
Orang tua juga dilibatkan melalui pengisian kuesioner prapemeriksaan dan diimbau untuk memberikan dukungan moral kepada anak-anak mereka.
“Kami mengajak orang tua siswa madrasah dan para pengasuh pesantren untuk memberi semangat kepada anak-anaknya. Pemeriksaan ini penting untuk deteksi dini sekaligus upaya preventif menjaga kesehatan peserta didik,” kata Suyitno.
Kemenag juga telah menginstruksikan jajarannya di daerah untuk aktif berkoordinasi dengan Puskesmas dan dinas kesehatan guna memastikan kelancaran pelaksanaan program ini. Program CKG ini diharapkan menjadi langkah awal menuju layanan kesehatan yang lebih inklusif dan merata di lingkungan pendidikan keagamaan.