REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Tujuh bulan pasca kick off Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA), banyak perubahan yang terjadi di KUA Banjarnegara. Di antaranya, hadirnya layanan Ruang Konsultasi bagi masyarakat Kecamatan Banjarnegara.
Kepala KUA Banjarnegara, Musobihin, mengatakan layanan Ruang Konsultasi yang lahir saat Revitalisasi KUA, sangat diminati masyarakat. Banyak masyarakat sengaja datang untuk bercerita dan mencurahkan masalah yang terjadi dengan keluarganya.
“Penyebab ramainya masyarakat datang ke Ruang Konsultasi , karena tidak ada sekat antara konsuler dengan orang yang berkonsultasi. Posisinya sama. Bebas ingin cerita apa saja, semuanya didengarkan,” katanya saat ditemui di KUA Banjarnegara, beberapa waktu lalu, seperti dalam siaran persnya.
Muso mengatakan, semua problematika yang berhubungan dengan tugas pokok KUA didengarkan dan diberikan jalan keluar. Dari urusan ekonomi, yang menjadi penyebab perceraian tertinggi, perselisihan, soal wakaf, kemasjidan, sampai masalah sepele juga kita tampung.
“Pernah ada masalah yang menurut kami sangat sepele soal ego masing-masing antara suami dan istri, kami dengarkan dan kami berikan solusinya. Alhamdulillah masalah selesai,” kenangnya.
Muso menyatakan, ada dua cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk berkonsultasi, pertama bisa membuat janji via whatsapp center KUA Banjarnegara, dan kedua bisa langsung datang ke bertemu resepsionis.
“Biasanya yang buat janji dulu persoalannya rumit dan hanya ingin didengarkan oleh orang yang dituakan, yaitu saya,” ujarnya sambil tertawa ringan.
Muso sangat berbahagia, KUA yang dulu hanya dipakai untuk tempat menikahkan, saat ini bisa menjadi tempat menyelesaikan segala persoalan keagamaan.
“Sesuai dengan arti KUA Pusaka, pusat layanan keagamaan. Jadi KUA harus hadir menyelesaikan segala persoalan keagamaan,” tutupnya.