Kamis 02 Dec 2021 15:21 WIB

Laporan: 60% Media Daring Inggris Beritakan Muslim Negatif

Beberapa berita menyebabkan kasus pencemaran nama baik Muslim Inggris.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Laporan: 60 % Media Daring Inggris Beritakan Muslim Negatif. Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,
Foto:

Atas hal itulah, laporan tersebut menyerukan dilakukan lebih banyak pelatihan sehingga jurnalis dan media sadar akan kiasan rasialis dan teori konspirasi tentang Muslim. Para pakar sayap kanan dalam banyak kesempatan tidak ditantang ketika membuat generalisasi terhadap Muslim, termasuk mempromosikan kepalsuan.

Penulis laporan ini, Faisal Hanif mengatakan meskipun baik Muslim maupun Islam tidak boleh kebal dari kritik atau penyelidikan, jika diperlukan, mereka berharap penyiaran berita dilakukan secara adil dan hati-hati tanpa menggunakan kiasan dan generalisasi yang sudah usang. "Studi ini berharga baik bagi komunitas akademik dan terlebih lagi untuk ruang redaksi dan jurnalis, dan dalam beberapa hal akan memperbaiki pelaporan dan liputan tentang Muslim dan keyakinan mereka pada tahun-tahun mendatang," kata Hanif, dilansir di Asian Image, Kamis (2/12).

Direktur Pusat Pemantauan Media (CfMM) di Dewan Muslim Inggris (Muslim Council of Britain/MCB) Rizwana Hamid mengatakan, laporan terbaru ini tidak berusaha menyalahkan surat kabar atau media manapun atau pada individu jurnalis atau reporter manapun. Namun, ia mengatakan, CfMM tetap berkomitmen pada media bebas yang melaporkan tanpa rasa takut atau mendukung dan meminta pertanggungjawaban mereka yang memegang kekuasaan.

"Namun, sudah waktunya bagi industri ini untuk mengakui kadang-kadang dan terlalu sering ketika menyangkut Muslim dan Islam, hal itu salah. Profesional media harus menyambut pengawasan ini, dan menerapkan rekomendasi ini untuk meningkatkan standar jurnalistik," kata Hamid.

Menanggapi temuan tersebut, editor Sunday Times Emma Tucker mengatakan, ia menyambut baik laporan tersebut dengan pengetahuan penuh laporan itu berisi kritik terhadap pers, termasuk makalahnya sendiri. Hal senada diungkapkan oleh pemimpin redaksi The Mirror Alison Philips.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement