"Mereka juga melempari rumah saya dengan batu. Mereka akan mengejar kami lagi," kata Mia.
Ketika Mia kembali ke rumahnya setelah bersembunyi selama beberapa jam, polisi sudah berada di daerah itu, tetapi tidak melakukan apa pun. Aktivis Muslim dan penduduk setempat menyatakan kepada media, di beberapa bagian lain negara bagian, belasan masjid dirusak dan toko-toko milik Muslim dibakar dan dirusak.
Penduduk desa di daerah itu mengatakan mereka tidak pernah menyaksikan tingkat permusuhan komunal ini. "Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kami hidup seperti saudara dan tumbuh bersama. Ada semua orang Hindu yang tinggal di sekitar kami, dan kami (Muslim) hanya tiga keluarga di sini," kata Mia.
Dengan kehidupan yang terancam, keluarga tersebut tetap berada di dalam rumah. Setelah insiden serangan dan pelecehan serupa dilaporkan oleh media lokal, polisi meningkatkan keamanan dan memberlakukan pembatasan pertemuan lebih dari empat orang di bagian negara bagian yang paling tegang.
Sementara Petani lain, Fakhur-Uddin (67) belum mengunjungi masjid setempat untuk sholat semenjak kekerasan terjadi. VHP disebut meneriakkan slogan-slogan melawan Islam dan Muslim yang ofensif dan merendahkan.