Senin 06 Sep 2021 15:00 WIB

Komunitas Muslim Inggris Rasakan Dampak 9/11

Suasana di sekitar komunitas Muslim Inggris setelah 9/11 menjadi kacau.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,
Foto:

Beberapa tahun setelah 9/11, Profesor Sosiologi Universitas Bristol dan Pendiri Pusat Studi Etnisitas dan Kewarganegaraan, Tariq Modood, menjelaskan transisi tersebut. Titik utama asal komunitas Muslim Inggris adalah di Asia Selatan, Pakistan, dan Bangladesh. Mereka tiba di Inggris pada tahun 1950-an dan 1960-an.

“Mereka mempraktikkan Islam yang lebih banyak berasal dari kebiasaan rakyat pedesaan Pakistan daripada Alquran. Anak-anak mereka yang berpendidikan mulai membaca Alquran untuk diri mereka sendiri. Mereka melihat perbedaan kritis dalam praktik orang tua mereka dan apa yang mereka pahami tentang Alquran,” kata Modood, dikutip The National News, Senin (6/9).

Bagi banyak anak imigran, ada dinamika psikologi generasi kedua yang tidak bisa dihindari, yaitu rasa keterasingan bukan orang Inggris atau Pakistan. Terlebih, Inggris tengah mengalami gelombang baru imigrasi Muslim.

Pendatang baru datang dari Afrika Utara dan kombinasi tenaga kerja Asia Selatan serta politik Timur Tengah menciptakan potensi untuk berpindah ke pandangan dunia ekstremis Bakri. Gerakan ekstremis Bakri menyebabkan rangkaian serangan bom bunuh diri di London pada 7 Juli 2005, empat tahun setelah serangan 9/11.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement