Senin 06 Sep 2021 15:00 WIB

Komunitas Muslim Inggris Rasakan Dampak 9/11

Suasana di sekitar komunitas Muslim Inggris setelah 9/11 menjadi kacau.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,
Foto: Harun Chown / PA melalui AP
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON – Beberapa hari lagi penduduk dunia memperingati serangan 9/11 atau Peristiwa Selasa Kelabu yang terjadi di New York City dan Washington DC, Amerika Serikat. Sudah 20 tahun lalu, serangan yang memakan ribuan korban jiwa terjadi. Tentunya, kehidupan Muslim berubah, termasuk Muslim di Inggris.

Suasana di sekitar komunitas Muslim Inggris setelah 9/11 menjadi kacau dan panas. Kebanyakan orang Inggris sama sekali tidak mengetahui kehidupan di antara minoritas Muslim Inggris.

Baca Juga

Pada akhir 1990-an, mesin faks secara teratur menerima pernyataan dari Al Muhajiroun, sebuah kelompok yang terhubung dengan masjid yang dipimpin oleh seorang guru bernama Omar Bakri Mohammed, kelahiran Suriah dan diusir dari beberapa negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.

Bakri muncul di London pada pertengahan tahun 1980-an dan telah mengembangkan pengikut di seluruh Inggris yang mengajarkan interpretasinya terhadap Alquran. Materi yang diajarkan Bakri lebih indoktrinasi. Dia menemukan banyak siswa yang bersedia diajarkan karena komunitas Muslim di awal abad ini sedang melalui masa transisi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement