Presiden Direktur Laznas LMI, Agung Wijayanto, yang juga mengisi Webinar itu, mengaku bersyukur jika Laznas LMI akan menjadi percontohan implementasi MBKM bagi lembaga zakat seluruh Indonesia, sekaligus dipercaya memimpin perluasan program MBKM ke seluruh OPZ dan Kampus se-Indonesia
“Pada awalnya kami menyiapkan program ini sangat matang. Berdiskusi dengan berbagai pihak, terutama guru besar Unair, juga mempersiapkan kurikulum sangat lama. Hal ini agar program ini bisa terlaksana dengan baik, dan manfaatnya bisa dirasakan bagi semua,” kata Agung.
“Kami dari Laznas LMI, tidak akan mengeksklusifkan diri, bahwa program ini harus milik Laznas LMI. Tidak. Malah sebaliknya, kami mengajak kepada seluruh pegiat lembaga akat untuk melaksanakan program ini bersama, mengawal bersama, dan berbondong-bondong menyiapan gerakan zakat yang lebih baik untuk kedepannya,” tambahnya.
Senada dengan hal itu, Fahrizal Amir, selaku Kepala Sekolah Amil Indonesia (SAI), mengaku siap mendukung dengan adanya gagasan ini.
“Kami siap mendukung peningkatan kapasitas dan kompetensi amil di OPZ yang berminat terlibat magang MBKM, secara publik insyaAllah platform ini akan go live dan dilaunching pada 3 Agustus nanti” Katanya yang juga menjadi narasumber pada webinar tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
