Sabtu 21 Dec 2024 17:06 WIB

Peringatan Hari Ibu 22 Desember, Islam Sudah Ingatkan 14 Abad Silam tentang Sosok Ibu

Ibu adalah sosok yang paling utama dalam kehidupan seseorang

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Hari Ibu  (ilustrasi). Ibu adalah sosok yang paling utama dalam kehidupan seseorang
Foto: Antara/Eric Ireng
Hari Ibu (ilustrasi). Ibu adalah sosok yang paling utama dalam kehidupan seseorang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – 22 Desember dijadikan sebagai Hari Ibu di Indonesia, ini merujuk pada hari pertama penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928.

Jauh sebelum itu, Alquran dan Rasulullah SAW telah memerintahkan anak manusia untuk berbakti kepada ibu dan bapaknya. Hal ini dijelaskan dalam Surat Luqman ayat 14 dan tafsirnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

“Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.” (QS Luqman Ayat 14)

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya.

Hal-hal yang menyebabkan seorang anak diperintahkan berbuat baik kepada ibu adalah ibu mengandung seorang anak sampai ia dilahirkan.

Selama masa mengandung itu, ibu menahan dengan sabar penderitaan yang cukup berat, mulai pada bulan-bulan pertama, kemudian kandungan itu semakin lama semakin berat, dan ibu semakin lemah, sampai ia melahirkan. Kekuatannya baru pulih setelah habis masa nifas.

Ibu menyusui anaknya sampai usia dua tahun. Banyak penderitaan dan kesukaran yang dialami ibu dalam masa menyusukan anaknya. Hanya Allah SWT yang mengetahui segala penderitaan itu.

Dalam ayat ini yang disebutkan hanya alasan mengapa seorang anak harus taat dan berbuat baik kepada ibunya, tidak disebutkan apa sebabnya seorang anak harus taat dan berbuat baik kepada bapaknya.

BACA JUGA: Mengejutkan, Al-Julani Sebut Hayat Tahrir Al-Sham Suriah tak akan Perang Lawan Israel

Hal ini menunjukkan bahwa kesukaran dan penderitaan ibu dalam mengandung, memelihara, dan mendidik anaknya jauh lebih berat bila dibandingkan dengan penderitaan yang dialami bapak dalam memelihara anaknya.

Penderitaan itu tidak hanya berupa pengorbanan sebagian dari waktu hidupnya untuk memelihara anaknya, tetapi juga penderitaan jasmani dan rohani. Seorang ibu juga menyediakan zat-zat penting dalam tubuhnya untuk makanan anaknya selama anaknya masih berupa janin di dalam kandungan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement