Kerstin Tanis, salah satu penulis studi tersebut, memberikan satu penjelasan kepada tingkat pendidikan yang lebih rendah. "Pertimbangkan bahwa banyak imigran baru dari Timur Tengah dan Timur Dekat harus menghentikan program pendidikan mereka karena migrasi mereka,”ujarnya.
Demikian pula, 74,6 persen Muslim dengan latar belakang migrasi tidak memiliki kualifikasi kejuruan atau profesional, dibandingkan dengan 71,9 persen Muslim dengan latar belakang migrasi dan rata-rata 72,4 persen di semua agama.
Namun di antara Muslim tanpa latar belakang migrasi, yang keluarganya telah berada di Jerman setidaknya selama tiga generasi, angkanya turun menjadi 21,8 persen. Hampir persis sama dengan rata-rata untuk semua orang tanpa latar belakang migrasi, yakni 21 persen.
Studi juga menunjukkan 61 persen pria Muslim dan 41 persen wanita Muslim dari latar belakang migrasi dipekerjakan, serupa dengan angka secara keseluruhan untuk mereka yang memiliki latar belakang migrasi. Tetapi sekali lagi jauh lebih rendah daripada orang Jerman lain tanpa latar belakang migrasi, yaitu 77 persen pria dan 68 persen wanita.
"Aspek-aspek seperti lama tinggal, alasan migrasi atau situasi sosial membentuk proses integrasi jauh lebih besar daripada afiliasi agama," kata laporan itu.