REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan yang peduli pada Palestina dan negara-negara muslim, Aqsa Working Group (AWG) mengeluarkan pernyataan sikap terkait pencegahan adzan dan iftar di Masjid Al Aqsa. AWG mengutuk keras tindakan kesewenang-wenangan Israel tersebut.
Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah mengatakan, di awal Ramadhan 1442 H otoritas pendudukan Israel kembali meningkatkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina. Menurut laporan berbagai media, menurut dia, Israel mencegah pelaksanaan buka puasa di kompleks Al Quds dam merampas makanan iftar.
Bahkan, menurut dia, Israel mensabotase pelaksanaan adzan di alAqsa dengan memblok akses menuju menara dan memutus aliran listrik dengan dalih mengganggu ketenangan tentara zionis yang sedang berdoa di tembok ratapan.
Selain itu, kata dia, Israel juga melakukan serangan udara di Gaza, di saat kaum muslimin sedang beribadah sahur dan persiapan shalat subuh dengan dalih serangan balasan. Karena itu, menurut dia, AWG mengutuk keras aksi zionis Israel tersebut.
“Mengutuk dengan keras aksi biadab Zionis di bulan penuh berkah dan rahmat ini di komplek masjid al-Aqsa yang paling disucikan dan dihormati ketiga di dunia. Selain melanggar hak asasi manusia dalam menjalankan ibadahnya, melanggar status quo al-Aqsa sesuai hukum internasional, Zionis Israel juga memprovokasi umat Islam sedunia,” kata Anshorullah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jum’at (16/4).
Dia menjelaskan, al-Aqsa adalah komplek ibadah yang seharusnya dihormati dan dilindungi, sebagaimana Islam juga memerintahkan untuk melindungi tempat ibadah agama lain (QS. Al Hajj 40).
“Kehadiran umat Islam warga Palestina ke Al Aqsa adalah dalam rangka beribadah, sehingga tidak ada satu alasanpun yang dapat digunakan sebagai pembenaran pencegahan adzan dan iftar di Al Aqsa,” ucapnya.
Menurut dia, aksi Israel tersebut semakin membuktikan diri mereka sebagai entitas immoral, apartheid, dan rasis. Mereka hanya mempedulikan, menghargai, dan menghormati kaum Yahudi. “Oleh karena itu, sudah sewajarnya umat manusia yang menjunjung hak asasi manusia untuk berdiri menentang entitas rasis apartheid itu sekaligus mendukung pembebasan Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina,” katanya.
Selain itu, menurut Anshorullah, AWG juga mendesak para pemimpin dunia untuk melakukan upaya nyata dalam melindungi komplek al-Aqsa dari tangan jahat Israel yang setiap hari mencederai kawasan tersebut, serta melanggar kesucian dan status hukum Masjid al-Aqsa.
“Kami juga menyerukan kepada para imam shalat Tarawih, agar memanjatkan doa qunut witir di setiap raka’at terakhir shalat witir dalam setiap shalat tarawih berjamaah untuk keselamatan al-Aqsa, rakyat Palestina khususnya, dan umat Islam tertindas lainnya,” jelasnya.