Dilansir Middle East Eye, Senin (8/2), menurut lembaga publik Pusat Investigasi Sosiologi (CIS), antara 2017 dan 2019, imigrasi telah menjadi masalah yang meningkat bagi populasi Spanyol. Jajak pendapat CIS menemukan persepsi imigrasi menjadi salah satu dari tiga kekhawatiran utama di antara orang Spanyol. Ini telah meningkat dari 3,8 persen pada Januari 2017 menjadi puncak pada 15,6 persen pada September 2019 dan turun menjadi 1,6 persen pada Juni 2020.
Spanyol telah menyaksikan peningkatan kebencian islamofobia dalam beberapa tahun terakhir yang banyak dikaitkan dengan serangan teroris 2017 di Barcelona dan Cambrils. Kementerian dalam negeri mengungkapkan kasus kebencian islamofobia di Spanyol telah meningkat 120 persen antara 2017 dan 2019 dengan total 103 kasus.
Namun, kementerian tersebut dikritik karena kurangnya komitmen untuk menangani islamofobia. Setelah meluncurkan rencana aksinya untuk memerangi kejahatan rasial pada 2018, kementerian memilih tidak mengategorikan islamofobia sebagai kejahatan rasial tertentu.
Data tentang kebencian islamofobia bervariasi karena badan pemerintah dan LSM independen seringkali memberikan hasil yang berbeda. Organisasi Independen Citizen Platform against Islamophobia (PCI) mencatat 546 kasus islamofobia pada 2017, lebih dari lima kali lipat dari kasus yang dilaporkan pemerintah.
https://www.middleeasteye.net/news/spain-muslims-migrants-fake-news