REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekalipun sekolah kini menerapkan pembelajaran secara online, hal itu tak menyurutkan semangat berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Hal itulah yang dibuktikan oleh SDIT Albayan Makassar, Sulawesi Selatan. Pembelajaran secara online tetap menguatkan kepedulian secara nyata, sehingga siswa dan orangtua dapat bekerja sama menghimpun dana untuk disalurkan ke korban gempa di Sulawesi Barat.
Perwakilan SDIT Albayan Makassar, Ruslan Ibrahim menuturkan bahwa situasi apapun kepedulian harus diwujudkan.
"Bantuan infak ini dari orang tua dan siswa. Patungan donasi dilakukan melalui transfer lalu di belanjakan. Kami ingin siswa dalam kondisi apapun dapat tetap berempati dan berbagi kepada mereka yang lebih membutuhkan," kata Ruslan, Kamis (21/1).
Selanjutnya hasil dari upaya tersebut dihitung dan diserahkan kepada BMH. "Terkumpul bantuan berupa beras, mi instan, dan kebutuhan bayi serta uang tunai. Bantuan tersebut diamanakan melalui Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Hidayatullah untuk disalurkan ke Majene dan Mamuju," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Selatan dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Penyerahan bantuan diterima langsung oleh Manajer Markom dan Penghimpunan Laznas BMH Sulsel, Basori.
"Bantuan dari SDIT Al-Bayan ini dikirimkan ke Majene dan Mamuju bersama pengiriman relawan tahap dua," ungkap Basori.
Ia menyebutkan, adapun program yang akan dilakukan selain pemenuhan logistik di titik posko dan dapur umum yang telah didirikan sebelumnya, Laznas BMH akan membuka dapur umum berkapasitas besar di Kota Mamuju.*