Untuk rumah singgah bagi para kafilah dari 34 provinsi disiapkan di ibu kota, Sofifi, sedangkan tamu VIP kemungkinan di Ternate karena kelayakan dan keperluan lainnya ditambah pejabat-pejabat negara ada aturan secara teknis yang harus dipenuhi.
Akan tetapi, katanya, hal terpenting menyangkut peserta, pendamping, dan pelatih kegiatan itu.
"Akan tetapi, peserta yang penting karena inti dari kegiatan ini itu peserta dan pendamping atau pelatih dan harapkan begitu karena keterbatasan di sini juga bukan kita memisahkan tapi ada satu kesatuan tapi nanti dilihat konteksnya, misalnya digabungkan semua di sana juga kan juga akan terlambat pelaksanaannya dan hanya melihat ditempatkan di Ternate jadi ada dua tempat tapi kita fokus pada peserta dan penyelenggaranya," katanya.
Helmi menyebut kesiapan Pemprov Malut sebagai luar biasa, karena memilih lokasi STQ banyak tantangan.
"Karena dilihat dengan situasi geografis dan jauh dari daratan juga jadi pertimbangan, tetapi semangat Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dan seluruh jajarannya luar biasa. Kami sangat berterima kasih, mudah-mudahan semangat di awal ini terus bertahan hingga sukses dan tidak hanya penyelenggaraannya, tetapi sukses pesertanya sebagai dalam ajang STQ," katanya.