REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat berharap lulusan Program Tahfiz Alquran yang dilaksanakan pemerintah setempat menularkan ilmu yang didapat ke masyarakat luas.
"Mudah-mudahan hafalan dan ilmunya bisa bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bogor," kata Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan MUI Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin usai wisuda Tahfiz Al Quran Angkatan II, Selasa (13/12/2022).
Menurutnya, para penghafal Alquran tidak hanya dituntut mempertahankan hafalannya, melainkan juga harus mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. "Yang berat itu bukan menghafalnya, tapi menjaga hafalan dan mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dalam Alquran itu," ujarnya.
Gus Udin yang juga merupakan dosen di Universitas Djuanda berpesan kepada wisudawan agar bisa membantu Pemerintah Kabupaten Bogor, khususnya menyukseskan program-program Karsa Bogor Berkeadaban. "Salah satu visi-misi Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 adalah Bogor Berkeadaban. Dengan semakin banyaknya para penghafal Alquran, mudah-mudahan apa yang dicita-citakan kita semua bisa terealisasi," ungkap Gus Udin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menerangkan Program Tahfiz Alquran di Kabupaten Bogor memiliki target mencetak 1.000 hafiz pada periode 2018-2023. "Kami senantiasa berupaya menciptakan situasi yang kondusif bagi peningkatan syiar Islam, untuk mendorong terciptanya kesalehan sosial masyarakat serta tercapainya Karsa Bogor Berkeadaban," kata Burhan.
Pada 2021, Pemkab Bogor telah melakukan wisuda terhadap 300 orang peserta Tahfiz Alquran. Pada 2022, kembali mewisuda 350 peserta. Sedangkan pada 2023, Pemkab Bogor akan membina 350 orang peserta Tahfiz Alquran.
"Semoga tujuan mulia mencetak para hafiz dan hafidzah yang kelak menjadi pemimpin yang adil, memakmurkan agama dan menyejahterakan umat dapat sama-sama kita capai," ujarnya.