REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Abdul Somad (UAS) memberi penjelasan tentang meninggalkan sholat Jumat tiga kali berturut-turut selama pandemi corona. Hal itu disampaikannya lewat video di akun media sosial resminya pada Kamis, (2/4) malam.
UAS menerangkan meninggalkan sholat Jumat tiga kali berturut-turut tanpa alasan jelas dan syarii tergolong perbuatan terlarang. Apalagi jika didasari oleh sikap menyepelekan sholat Jumat.
"Sampai tiga kali meninggalkan sholat Jumat berturut-turut karena menyepelekan, maka dikunci Allah hatinya," kata UAS di video tersebut.
Hal ini, kata UAS tak berlaku bagi umat Islam yang tengah dilanda pandemi corona. Risiko penularan yang tinggi serta belum adanya obat membuat corona sebisa mungkin dihindari.
"Jumat ini kita tiga kali enggak sholat Jumat karena wabah corona, oleh karena itu kita enggak termasuk kategori itu (menyepelekan) karena ada sebabnya," ujar UAS.
UAS menekankan tak ada jaminan aman beribadah di Masjid sepanjang virus corona melanda. Sehingga alangkah baiknya jika ibadah dilakukan di rumah saja demi menjaga kesehatan.
"Enggak ada yang jamin bisa steril, kecuali ada alatnya macam kacamata detektor kelihatan siapa kena corona bisa disterilkan. Ada alatnya sekarang? tak ada, maka tidak jadi sholat Jumat," ucap UAS.
Di sisi lain, UAS masih heran dengan umat Islam yang memaksakan sholat Jumat meski tinggal di kawasan rawan penularan corona. Mereka bersikukuh sholat Jumat karena menganggap dirinya dan corona sama ciptaan Allah.
"Corona ciptaan Allah, saya pun juga. kalau gitu di balik saja, singa ciptaan Allah, nah anda hadapilah singa," canda UAS.