Jumat 03 Apr 2020 12:20 WIB

MUI Tenangkan Calon Jamaah Haji Jika Gagal Berangkat

Syarat haji adalah mampu.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
MUI Tenangkan Calon Jamaah Haji Jika Gagal Berangkat. Foto: Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis
Foto: Republika/Putra M. Akbar
MUI Tenangkan Calon Jamaah Haji Jika Gagal Berangkat. Foto: Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI - KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berupaya menenangkan calon jamaah haji jika Kerajaan Arab Saudi memutuskan haji tahun ini dibatalkan atas pertimbangan kesehatan. Kerajaan Arab menggantungkan pelaksanaan haji tahun ini karena menunggu perkembangan pandemi corona.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Cholil Nafis mengingatkan syarat haji ialah mampu, baik dalam menyiapkan bekal dan perjalanannya.

Baca Juga

"Haji itu wajib bagi kita yang mampu, mampu itu ada dua, bekal dan perjalanannya. Nah mungkin bekalnya sudah ada, uangnya ada, sehat badan. Tapi perjalanannya enggak bisa, baik karena kuota atau terhadang penyakit," kata kiai Cholil pada Republika, Jumat (3/4).

Cholil menjelaskan para calon jamaah haji sudah menunjukkan kebulatan tekad atau sifat azzam. Sehingga jika batal berangkat, kesalahannya bukan menjadi tanggungan mereka.

"Maka kita sudah laksanakan kewajiban dengan kita azzam yaitu bermaksud keras melaksanakan kewajiban, sambil nunggu panggilan Allah pada waktunya. Oleh karena itu secara fikih, ya sudah menunaikan kewajiban haji," ujar Cholil.

Pada masa bencana seperti inilah, Cholil menekankan pentingnya peran tawakal. Ia berharap seluruh umat Islam mendoakan agar pandemi corona tuntas ketika memasuki Ramadhan.

"Sikap kita tawakal pada Allah, Allah yang punya kuasa, kita kembalikan pada-Nya sembari mendoakan di bulan Ramadhan, corona sudah diangkat Allah SWT," imbaunya.

Para calon jamaah haji kini saatnya menunjukkan sikap berserah diri pada Allah.

"Ini kan ada hubungan dua negara, Indonesia dan Arab terkait izin masuknya. Tawakal pada Allah dan bersabar secara manusiawi sudah ikhtiar, Allah maha tahu niat mukmin sudah dapat pahalanya," pungkas Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement