Jumat 03 Jan 2020 15:15 WIB

Madrasah Mampu Cetak Sumber Daya Insani Unggul

Siswa madrasah juga mampu membuktikan kemampuannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Hafil
 Ilustrasi Siswa Madrasah
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Siswa Madrasah

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN—Pendidikan madrasah di Kabupaten Semarang tidak kalah dengan pendidikan umum. Walaupun kurikulumnya selama ini menitikberatkan pendidikan keagamaan, para murid dan siswa madrasah juga mampu membuktikan kemampuannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan sains.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati (Wabup) Semarang, Ngesti Nugraha, usai membuka Expo Pendidikan Madrasah 2020, yang digelar dalam rangka Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-74, di Gedung Tennis Indoor, kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (3/1).

Baca Juga

Dari pelaksanaan expo ini, jelas Wabup, para siswa madrasah (MI, MTs maupun MA) mampu membuktikan bahwa mereka juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, baik teknologi penunjang pendidikan hingga teknologi bidang pertanian.

Tak hanya itu, pendidikan madrasah bahkan juga bisa menciptakan kader- kader kewirausahaan. Hal ini juga menegaskan pendidikan di lingkungan madrasah juga mampu melahirkan potensi sumber daya insani yang unggul.

“Generasi- generasi yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini ke depan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, sangat mengapresiasi apa yang telah ditunjukkan oleh murid dan siswa madrasah dalam ekspo yang digelar dalam rangka Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-74 ini,” tandasnya.

Hal ini diamini oleh Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Maruto Hening yang turut menghadiri acara ini. Menurutnya, kalangan wakil rakyat juga sangat mengapresiasi penyelenggaraan Madrasah Expo 2020 tersebut.

Menurutnya, Kegiatan expo ini sangat positif, khususnya sebagai wadah bagi pemberdayaan lembaga pendidikan madrasah (MI, MTs dan MA) serta Raudhatul Athfal (RA) yang ada di Kabupaten Semarang.

Sejauh ini, masyarakat melihat Madrasah dan RA itu secara karakteristik bergerak dalam ruang lingkup pendidikan akhlak yang baik dan terpuji (akhlakul karimah) bagi para murid maupun siswanya.

Namun penyelenggaraan expo ini mampu menunjukkan bahwa hasil pendidikan di lingkungan pendidikan madrasah juga mampu menguasai bidang- bidang keilmuan di luar ilmu tentang keagamaan. Semoga ini bisa membawa kebaikan bagi daerah (Kabupaten Semarang) maupun bangsa dan negara.

Ia bahkan juga berharap, kegiatan semacam ini juga bisa dikerjasamakan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, yang nantinya bisa dimotori oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) bersama dengan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang, Muhdi menambahkan, dalam melaksanakan pembinaan kepada madrasah, Kantor Kemenag Kabupaten Semarang memiliki semboyan ‘Madrasah Hebat Bermartabat’.

Maka, jelasnya, ini harus dibuktikan dengan penyelenggaraan Ekspo Pendidikan Madrasah. “Awalnya kita pesimis karena biayanya tinggi, tetapi Alhamdulillah dengan biaya yang murah bisa terselenggara dengan menggandeng pihak ke-tiga sebagai promotor,” jelasnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuktikan madrasah --yang selama ini-- dikenal mengutamakan pendidikan agama ternyata juga mampu menguasai bidang keilmuan dan teknologi.

Ini sesuai dengan semangat lagu kebangsaan ‘bangunlah jiwanya bangunlah badannya’. Sehingga meskipun agama diutamakan, kepentingan dunia –dalam bentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi—juga tidak ketinggalan. “Ini sebagai bukti bahwa pendidikan madrasah ini juga tidak kalah dengan pendidikan umum,” tandasnya.

Menurut Muhdi, kegiatan expo yang berlangsung hari ini hingga 5 Januari 2020 nanti, diikuti oleh lembaga pendidikan madrasah yang ada di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Tiap tiap kecamatan mengirimkan satu wakil madrasah ibtidaiyah (MI)/ RA.

Selain itu juga ditambah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) serta dua Madrasah Aliyah Negeri MAN di Kabupaten Semarang, sehingga total peserta ekspo ini ada 22 stan madrasah negeri.

Setelah diputuskan, tambahnya, antusiasme dan animo masyarakat cukup besar.Bahkan ada tambahan stan dari luar lembaga pendidikan madrasah. “Seperti dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Bank Jateng, Baitul Mal Wattamwil (BMT) yang bergerak di bidang wakaf produktif,” jelasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement