Selasa 05 Feb 2019 06:06 WIB

Li jinghan: Islam Menjadi Berkah Bagi Kehidupan

Kehidupan Sebisa mungkin Jinghan mengendalikan hawa nafsu.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Setelah memeluk Islam, Jinghan ber henti bekerja di Agri-Food and Ve terinary Authority of Singapore (AVA). Karena ingin fokus untuk mem bangun platform online bagi mualaf di seluruh dunia. Banyak Muslim yang merasa tak dipedulikan oleh lingkungan me reka sendiri. Mereka tidak bisa secara bebas mengungkapkan keislamannya.

Menurutnya, ada banyak Muslim yang kesulitan mendapatkan produk yang mereka butuhkan dengan mu dah. Seperti alat shalat, pakaian penutup aurat, kitab suci, dan buku-buku Islam se bagai referensi untuk mengetahui lebih ba nyak tentang agama mereka. Saya hanya berharap saya dapat memberi kemudahan dan kenyaman an bagi kehidupan umat Muslim di seluruh dunia, kata wanita ini.

Dia mendapat dukungan penuh dari suaminya yang bekerja sebagai petugas imigrasi dan bea cukai. "Dia terus memikirkannya setiap malam, bahkan setelah pu lang dari AVA dia akan bekerja sampai jam 2 pagi, jam 3 pagi hanya untuk mengejar mimpi," kata Aizat (31 tahun).

Aizat bertanya kepada Jinghan apa arti Ramadhan baginya. Dia melihat keindahan Islam dari pribadi suaminya. Sang istri berkata, telah melihat agama membentuk pandangan dunia dan bagaimana memperlakukan orang tua.

Dia sangat berbakti, mencintai saudara-saudaranya, dan murah hati. Saya pikir semua itu berasal dari bimbingan Islam. Ketika saya mengerti Islam, semua yang saya inginkan adalah berkah bagi orang lain. Itulah yang saya inginkan, sebagai seorang Muslim," ujar Jinghan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement