Selasa 14 Feb 2017 17:28 WIB

Joevi Temukan Kebahagiaan dalam Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebab, studinya dalam bidang hubungan internasional memang menuntutnya mendalami hal tersebut. Akan tetapi, bahasa Arab menjadi sebuah tantangan tersendiri lantaran aksara yang cukup berbeda dibandingkan dengan bahasa berhuruf Latin. Sampai kini, Joevi masih belajar memperlancar bahasa Arabnya.

Berbeda dengan suaminya, Joevi bekerja sebagai diplomat pada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Ia menjelaskan, di dalam negeri, ia sama seperti pegawai negeri sipil lainnya.

Akan tetapi, ketika bertugas di luar negeri, statusnya telah termasuk diplomat karena membawa misi diplomatik tertentu Indonesia di tiap-tiap negara tujuan.

Bagaimanapun, kesibukannya dalam lingkungan diplomat tidak membuatnya tersendat dalam mempelajari Islam demi mempertebal keimanannya. Kadangkala, kata Joevi, sesibuk-sibuknya, ia masih sempat menyimak kajian-kajian yang diadakan secara mobile melalui media sosial, tempat komunitasnya sepekerjaan berkomunikasi.

Di samping soal membaca Alquran, Joevi mengaku masih memantapkan  puasa Ramadhan. Ia ingat sewaktu pertama kali menjalani puasa sebagai Mualaf. Diakuinya, ada tantangan fisik yang cukup berat.

Kadangkala, ia terpaksa meminum obat maag di kala sahur atau saat berbuka puasa. Tubuhnya belum terbiasa, saat itu, untuk menahan konsumsi makanan dan minuman belasan jam lamanya.

Namun, dukungan penuh suami, keluarga, dan kawan-kawan sejawat kian menguatkan komitmen Joevi akan ibadah ini. Joevi mengungkapkan, pengalaman puasa pertamanya adalah ketika ia berusia 26 tahun.

Selain soal fisik, tuntutan pekerjaannya sebagai diplomat juga pernah menjadi alasannya terpaksa membatalkan puasa. Kadang, (puasa) saat itu bolong-bolong. Karena tuntutan pekerjaan, kadang-kadang harus menghadiri pesta cocktail, makan-makan yang tak bisa ditolak karena kita tugas diplomat. Ya, insya Allah selalu saya bayar di hari-hari kemudian setelah Ramadhan. Saya kuat berkat dukungan suami dan keluarga, kata ibu tiga anak ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement