Kamis 12 Jan 2017 10:10 WIB

Polosin Ali Vyacheslav: Alquran Hilangkan Keraguanku

Rep: c15/berbagai sumber/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rusia
Foto:
Alquran

Pada 1991, Vyacheslav secara resmi meninggalkan pelayanan imamah. Namun, ia tak sekaligus meninggalkan agama yang telah menjadikannya seorang pendeta itu. Ia tetap menjadi pendeta dan melanjutkan pencariannya pada sebuah penjelasan teologis atas berbagai agama ritualistik.

Ia mulai mempelajari sumber-sumber kuno Kristen tentang sejarah gereja, sejarah pelayanan gereja, dan sejarah teologi. Penelusuran mendalam yang ia lakukan membawanya pada keraguan yang serius tentang kebenaran seluruh konsep teologis Roma-Bizantium.

"Aku menemukan konsep teologi itu didasarkan atas misteri-misteri kafir pada masa lampau," kata pria yang memperoleh gelar MA bidang ilmu politik dari Akademi Diplomatik Kemenlu Rusia itu.

Upaya pencariannya tak sia-sia. Pada 1995, Vyacheslav menyadari semua keraguannya, dan sejak itu ia mengundurkan diri dari seluruh keikutsertaannya dalam pelayanan gereja. Namun, kata dia, keimanan antropis terhadap Yesus Kristus yang diperolehnya dari seminari kala itu masih menahannya dari pemahaman pada prinsip sederhana monoteisme.

"Saat itu aku belum menyadari ajaran Islam, karena bagiku terjemahan Alquran oleh Krachkovskiy (akademisi yang menerjemahkan Alquran ke bahasa Rusia) mendistorsi arti dari 'wahyu Ilahi'," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement