REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Zakat (RZ) menyalurkan dua ribuan masker kepada warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menghindari udara kotor sisa lumpur kering dampak bencana banjir di kota itu. Koordinator Relawan Rumah Zakat untuk Aksi Peduli Bencana Banjir Bima, Surianto mengatakan bencana banjir di Bima tesebut telah menyisakan lumpur yang mengering, kemudian berubah menjadi debu sehingga menyebabkan udara tidak bersih.
"Kami berinisiatif untuk membagikan masker karena debu sangat banyak, ditambah bau tak sedap dari sampah yang belum dibersihkan," kata Koordinator Relawan Rumah Zakat untuk Aksi Peduli Bencana Banjir Bima, Surianto, Selasa (3/1).
Menurut dia, warga di daerah tersebut membutuhkan masker untuk melakukan berbagai aktivitas sekaligus menjaga kesehatan dengan tidak menghirup langsung udara kotor. "Jika tidak menggunakan masker, akan sulit bagi warga untuk melaksanakan aktivitasnya, juga tidak baik untuk kesehatan mereka," katanya.
Ia menyampaikan, sukarelawan Rumah Zakat bersinergi dengan Forum Zakat juga melanjutkan aksi bersih di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Bima, dan berbagai tempat fasilitas umum lainnya. Selain itu, lanjut dia, sukarelawan Rumah Zakat masih membuka layanan kesehatan keliling, karena masih banyak warga yang mengeluhkan kesehatannya.
Surianto menambahkan, saat ini sukarelawan Rumah Zakat membagi tiga tim yaitu tim aksi bersih-bersih, tim pembagian masker dan tim layanan kesehatan keliling. "Layanan kesehatan keliling masih terus kami buka, karena banyak warga yang terkena gangguan pernafasan, batuk, gatal-gatal dan pusing," katanya.