Rabu 14 Dec 2016 17:02 WIB

Risa Bangga Jadi Bagian dari Muslim Jepang

Risa Mizuni, Mualaf asal Jepang saat mengunjungi Masjid Tokyo Camii
Foto: Foto: Bangun Anggawijaya
Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kemudian, pada 2012, program SSEAYP angkatan ke-38 berakhir. Risa harus kembali ke Jepang. Hubungan Risa dan Ahmad tetap terjalin, meskipun jarak geografis memisahkan keduanya.

Sesampainya di tanah air, Risa mulai konsisten mempraktikkan prinsip-prinsip hidup Islami. Misalnya, ia mulai menghindari minuman memabukkan. Risa ingin mengalami sendiri bagaimana hidup dalam koridor Islam, baru kemudian secara sukarela menjadi seorang Muslim.

Risa melakukannya sambil menyelesaikan studi pascasarjana. Orang-orang terdekatnya mulai menyadari perbedaan sikap Risa sehari-hari. Namun, Risa tidak mempermasalahkannya, selama hubungan dengan keluarga dan teman-teman tetap terawat.

Pada 2013, Risa berhasil meraih gelar master. Beberapa waktu kemudian, ia memutuskan hijrah ke Malaysia. Tujuannya agar bisa mengalami hidup di negeri mayoritas Muslim. Selama di Malaysia, ia tinggal sendirian di sebuah apartemen dan bekerja di sebuah perusahaan pemasaran.

Di sela-sela waktu luang, Risa suka berkumpul bersama kawan-kawannya asal Malaysia yang alumni SSEAYP. Ia juga berkunjung ke rumah keluarga Muslim yang pernah menampungnya di Kuala Lumpur saat menjadi peserta SSEAYP pada 2011.

Setahun kemudian, Risa kembali ke Tokyo. Dia menerima tawaran pekerjaan baru sebagai koordinator program pertukaran pelajar internasional. Ia tetap teguh menjalani keseharian yang Islami, seperti diet halal dengan tidak mengonsumsi daging babi atau minuman beralkohol. Pada 2014, ia berkesempatan mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah. Pergaulannya kian luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement