REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lalu, Syifa pun menyatakan keinginannya untuk menjadi Muslimah kepada ibu angkatnya yang mualaf. Namun, Syifa kecewa dengan respons ibu angkatnya.
Ia masih ingat betul, ibu angkatnya tersebut justru mengatakan bahwanasibnya sebagai mualaf saja tidak berubah, mengapa pula Syifa harus mengikuti jejaknya. Ibu angkatnya menyarankan Syifa tetap dengan keyakinannya.
Namun, Syifa sudah teguh dengan keinginannya. Ia mengucapkan kalimat syahadat tepat pada malam 1 Ramadhan 1418 H. “Rasanya bahagia,” ujar perempuan yang bernama asli Jenny ini.
Syifa merasa seluruh beban yang ada di pundaknya luruh dan seluruh masalah mampu ia hadapi setelah menjadi seorang Muslim. Karena, Syifa meyakini Allah SWT selalu membantunya setiap kali menghadapi masalah.
Setelah menjadi Muslimah, Syifa pun belajar shalat. Ia bejalar secara autodidak dengan menuliskan bacaan shalat di secarik kertas. Kertas itu ia simpan di sajadahnya dan dibacanya saat shalat. Hal itu ia lakukan sampai akhirnya bacaan shalat itu ia hafal luar kepala.