Senin 15 Feb 2016 11:21 WIB

Muslim Inggris Gelar Hari Kunjungan ke Masjid

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Inggris
Foto: abna24
Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris menggelar acara Visit My Mosque Day atau Hari Kunjungan ke Masjid pada Ahad (7/2) pekan lalu. Dalam ajang tahunan ini, warga masyarakat dari berbagai latar agama dapat berkunjung ke lebih dari 90 masjid di Inggris.

Sekjen Dewan Muslim Inggris, organisasi Muslim terbesar Inggris sekaligus penyelenggara acara, Shuja Shaffi, mengatakan acara ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang Islam.

"Kami pikir ini akan berguna untuk membuka setiap masjid atau sebanyak mungkin masjid untuk para tetangga dan mengungkap apa yang terjadi di dalamnya," kata Dr Shuja Shafi dikutip dari muslimnews.co.uk.

Dengan cara itu, lanjutnya, warga masyarakat dari berbagai agama akan mendapatkan gagasan yang lebih baik tentang Islam. Ia berharap kondisi akan berjalan baik di Inggris.

Salah satu tokoh lintas agama yang juga menghadiri acara tersebut, Pastor Jeremy Taylor dari Gereja Paroki Wood St John, mengatakan berbagai macam permasalahan datang karena ketidakpedulian dan tidak saling mengenal satu sama lainnya di masyarakat. "Keindahan acara seperti ini dapat membantu untuk mendorong pemahaman yang lebih baik, "katanya.

Oliver Miller, seorang mahasiswa studi keamanan internasional di University College London, mengatakan ia datang untuk mencari tahu tentang arti sebenarnya dari agama Islam.

"Saya ingin mengetahui sedikit lebih banyak tentang pesan Islam karena selama ini kita mendengar banyak tentang hal itu di media yang digambarkan dalam baik dan buruk," kata Miller.

Menurut Miller cara ini terbaik untuk memperkenalkan Islam sehingga Islam menjadi terbuka dan tidak tersembunyi dari masyarakat. Miller tertarik untuk berkunjung ke masjid setelah kunjungan pertama Presiden Barrack Obama ke masjid di Amerika.

Saat ini, ada sekitar tiga juta umat Mulim yang hidup dan menetap di Inggris. Angka tersebut mewakili hampir lima persen dari populasi di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement