Selasa 19 Jan 2016 17:15 WIB

Setelah Bermimpi Umrah, Perida Bersyahadat

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1 Agustus 2014 pria itu mengungkapkan keinginannya menjadi seorang Muslim, tapi belum bisa bersyahadat saat itu juga lantaran teman yang ia mintai tolong masih berhalangan membawanya ke masjid.

Niat itu baru terlaksana enam hari kemudian.  "Itu hal terbaik yang pernah terjadi. Perasaan itu begitu nyata. Saya tidak pernah bisa membayangkan itu terjadi dalam hidup saya," ungkapnya haru.

Haji Walau dibesarkan di tengah penganut Katolik taat, Perida beruntung mendapat dukungan dari seluruh keluarga. Ia tidak pernah mengalami penolakan lantaran keputusannya pindah ke agama Islam.

Ia juga tidak perlu menghabiskan waktu untuk meyakinkan mereka supaya menerima keyakinannya. Sang ibu mendukung keputusan Perida. Mereka bahkan telah sadar tentang hukum halal dan haram bagi seorang Muslim.

Mimpi tawaf di Ka'bah itu menjadi kenyataan hanya setahun setelah ia memutuskan masuk Islam. Bersama 2.399 Muslim lain, Perida mendapatkan panggilan dari Raja Salman untuk menunaikan ibadah haji pada musim haji 1436H kemarin.

"Dengan karunia kasih Allah, saya bisa mengunjungi tempat yang sangat saya impikan,"kesan lelaki itu.

Menurut pria yang mengambil nama Islam Jabir Khalid Perida, ketika Allah menuntun seseorang untuk kembali, Allah akan menunjukkan jalan dan membuat semuanya tampak jelas.  Semesta akan bekerja bersama-sama bagi mereka yang membuka hati dan membiarkan hidayah Allah datang.

Setelah itu tergenggam, lanjut Perida, keda maian yang tak terkatakan akan datang kepada manusia. "Ini adalah perjalanan iman saya, realisasi mimpi, dan pemenuhan sebuah pencarian spiritual."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement