Ahad 22 Nov 2015 19:19 WIB

Maryam Blackeagle, Keturunan Suku Asli Amerika Bersyahadat

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Mualaf tengah berdoa (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sebuah buku berjudul, Inquiries Into Islam. Buku itu memuat diskusi antara seorang sarjana Muslim dan seorang pendeta Kristen. Maryam duduk menyanding buku itu, Alkitab dan Alquran. Setiap kali usai membaca satu bagian dalam buku itu, Maryam cocokkan isinya dengan kedua kitab suci yang dia pegang.

Berulang kali, dia memeriksa Alkitab untuk ayat-ayat yang sejajar dengan Alquran. Maryam mencoba menemukan kesalahan, tapi tidak ada satu pun. "Saya menjadi cukup frustrasi karena ini tidak bakalan seperti yang saya rencanakan," ungkapnya.

Justru, Maryam kagum pada hal-hal yang dia baca dalam Alquran. Ia melihat ajaran tentang tanggung jawab dan keterkaitan manusia dengan alam semesta. Bagi seorang suku asli Amerika yang lahir di alam bebas, ajaran itu terdengar indah.

Hal yang dia temukan bukan penindasan dan degradasi perempuan, melainkan martabat dan keesaan Tuhan.

"Semakin saya membaca, semakin saya butuh membaca," kata dia.

Maryam pernah mencoba berhenti membaca, tapi suara di kepalanya bergaung menyuruhnya untuk terus membaca. Ia merasa itu menjadi hampir seperti obsesi. Untuk setiap hal yang dia pelajari, Maryam ingin tahu lebih banyak lagi. Maryam telah belajar sangat keras dan menumpuk buku di seluruh apartemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement