REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedari dulu, pesantren merupakan salah satu unsur penguat perjuangan masyarat. Ini bisa dilihat dari peran kiai dan santri semasa kemerdekaan.
Mantan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi, pesantren itu lembaga keilmuan ekslusif yang bergantung pada uswah atau contoh kiainya. Karenanya, pesantren menjadi model kehidupan yang karakter santrinya bergantung pada kiai yang mengasuhnya.
Maka, yang perlu disadari, yakni para kiai pengurus pesantren menerapkan sistem kejuangan pesanten masa kini. Jika di masa perjuangan kemerdekaan dulu masyarakat kiayi dan santri berada di garda terdepan dalam membela kemerdekaan Indonesia.
Selepas merdeka, Kiai dan santri pun bergerak aktif dalam perjuangan mempertahankannya, maka kini, Kiai Hasyim menyebut perjuangan santri adalah melawan kemiskinan dan perpecahan antarumat.
“Ini tentu perlu sinergi dari berbagai pihak,” tuturnya.
Dengan menyadari fokus perjuangan pesantren masa kini, kemandirian ekonominya pun akan tersulut. Para pengasuh pesantren, kata dia, selain mengembangkan keilmuan juga dapat mengelola keuangan di masyarakat berdasarkan syariat agama. Dampaknya, pesantren akan mandiri dan kuat ekonominya sehingga tidak dianggap beban negara.
“Tapi tetap pemerintah harus ‘sedikit’ membantu kita yang bisa mandiri ini,” katanya.