Sabtu 11 Oct 2014 02:23 WIB

Ini Tiga Catatan Menag untuk Perbaiki Penyelenggaraan Haji

Rep: C78/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Menteri Agama Lukman Saefudin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Agama Lukman Saefudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut tiga hal yang menjadi catatan perbaikan untuk penyelenggaraan haji di tahun keberangkatan selanjutnya. Catatan pertama Menag yakni terkait penempatan sebagian jamaah Indonesia di luar Markaziyah saat berada di Madinah.

Sekitar 17 ribu jamaah haji Indonesia, kata Menag, ditempatkan di luar Markaziyyah karena Majmuah atau Konsorsium penyedia hotel jamaah haji melakukan tindakan wanprestasi dengan Pemerintah Indonesia. “Majmuah pelanggar perjanjiah harus membayar denda sebanyak 300 riyal ke jamaah,” kata Menag.

Maka dari itu, ke depan pola penyewaan pemondokan di Madinah akan dikaji ulang di mana sistem sewanya tidak boleh lagi tergantung pada Majmuah. Sebaiknya, lanjut dia, pola sewa pemondokan di Makkah dapat diterapkan di Madinah di mana kesepakatan kontrak itu langsung kepada pemilik hotel masing-masingn tanpa melalui Majmuah.

Catatan kedua yakni soal perusahaan catering yang melakukan wanprestasi dengan menyajikan makanan yang kurang baik. Menindak hal tersebut, pemerintah memberikan sanksi dengan mengalihkan kontrak kepada perusahaan katering yang lain.

Sementara catatan ketiga terkait meningkatnya jumlah jamaah haji yang wafat di Tanah Suci pada penyelenggaraan haji 2014. Peristiwa meninggal dunia tersebut didominasi jamaah lanjut usia (lansia).

Menag menjelaskan, pemerintah di tahun penyelenggaraan 2014 yang mengambil kebijakan pemanfaatan sisa kuota yang diprioritaskan untuk lansia. Alasannya, lansia  pada umumnya masuk kategori beresiko tinggi (risti) dari sisi kesehatan, maka kemudian angka wafat kemudian lebih banyak.

Maka untuk penyelenggaraan di tahun berikutnya, Menag merasa perlu diterapkan aturan yang lebih tegas soal persyaratan kriteria jamaah haji dari sisi kesehatan. Jangan hanya diukur dari kemampuan finansial saja, tapi juga kondisi kesehatan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement