REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian besar jamaah haji Indonesia adalah mereka yang berusia lanjut atau lansia. Jamaah lansia masuk dalam golongan risti atau resiko tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan terhadap jamaah lansia dan risti tersebut, dibutuhkan petugas khusus, terutama di bidang kesehatan jamaah.
Regu Uzur. Itulah nama para petugas yang berjaga dan siap 24 jam. Tugas mereka adalah untuk memberikan pertolongan pada jamaah yang kondisi kesehatannya kritis agar segera bisa ditangani dokter dan tenaga medis. ''Biasanya dan pasti terlebih dulu kita bawa ke poliklinik,'' tutur seorang dari lima petugas Regu Uzur, Agus, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Mereka siap bertugas dengan bidang kesehatan dan mobil ambulans. ''Menjemput dari tempat jamaah nginap, terus diantarkan ke poliklinik asrama,'' ucap Agus, saat berbincang di sela-sela ia beristirahat. Menurutnya, status jamaah akan dipindahkan ke Rumah Sakit Haji Jakarta, apabila beban penyakit jamaah sudah tergolong parah dan pihak dokter di poliklinik menyatakan seorang jamaah tersebut butuh penanganan lebih lanjut dan serius.
Ambulans yang ada di Asrama Haji Pondok Gede, terparkir tiga unit. Tapi kata Agus, saat ini yang beroperasi hanya dua. Ia juga menuturkan, tidak semua jamaah yang sakit diantarkan menggunakan ambulans. Jika penyakitnya ringan dan fisik jamaah baik, atau jamaah berusia muda, dapat dijemput dan diantarkan dengan sepeda motor.
Setiap harinya, Agus dan keempat rekannya berada di asrama. Pembagian waktu kerjanya dikelompokkan menjadi beberapa shif. Tetapi kala pagi, kelimanya harus siaga. Sebetulnya Agus bertugas di bagian bidang perlengkapan Badan Pengelola Asrama Haji (BPAH). Namun saat musim haji seperti ini, ia menjadi anggota grup Regu Uzur.
Kata Agus, hanya dua jenis pekerjaan yang berat selama bertugas di musim haji di lingkungan asrama ini, yaitu Regu Uzur dan petugas keamanan. ''Kami bertugas seperti berduet,'' candanya. Sebab, kedua-duanya berjaga selama 24 jam.
Pria berkumis ini dan keempat teman-temannya mengetahui kapan mereka bertugas bila ada instruksi dari bidang kesehatan atau dari seorang anggota Regu Uzur yang senior. ''Kami juga selalu mengontrol dengan berkeliling sekitar gedung inap asrama,'' tuturnya.
Regu Uzur bertugas tidak hanya berdasar pada panggilan saja. Saat anggota Regu Uzur berkeliling, mereka berkoordinasi dengan tiap-tiap petugas keamanan dan gedung tempat jamaah menginap. ''Kita mengecek, kita tanya. Sebab mereka orang pertama yang tahu jika ada jamaah sakit, selain karom dan karu,'' papar Agus.
Ia berkata walau saat ini hanya dua ambulans yang dioperasikan, tetapi saat masa pemulangan jamaah nanti ketiganya akan diturunkan. Ambulans milik kesehatan bandara pun, siaga.
Tugas regu ini, kata Agus, selain sebagai sopir, kadang-kadang juga sebagai kernet ambulans. Tugas lainnya, yaitu memberikan laporan-laporan kesehatan jamaah yang sakit tersebut ke bagian kesehatan, pengolahan data, hubungan masyarakat, dan dokumen. ''Makanya regu uzur dan satpam itu paling berat,'' tutur pria yang sudah 30 tahun itu bekerja di asrama.
Namun, beban tugas yang ia anggap sedikit berat ini tidak mengurungkan langkahnya untuk tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaannya itu. Menolong orang, menolong tamu Allah. ''Saya ikhlas. Ini juga kan tugas negara,'' tuturnya.