Selasa 05 Mar 2019 00:00 WIB

ACT akan Datangkan Syech Asal Palestina ke Sumsel

Syech asal Palestina itu akan mengabarkan kondisi terkini di negaranya.

Rep: Dolly Rosana/ Red: Andi Nur Aminah
Kelompok Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi teaterikal bertema penyerangan Israel terhadap warga Palestina (ilustrasi)
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Kelompok Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi teaterikal bertema penyerangan Israel terhadap warga Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) perwakilan di Provinsi Sumatra Selatan akan mendatangkan syech asal Palestina untuk menggelar tablig akbar. Kedatangan syech asal Palestina itu sekaligus mengabarkan kondisi terkini di negaranya ke masyarakat Indonesia.

Humas ACT Sumsel Hening di Palembang, Senin (4/3) mengatakan, Syech Imad M M Isthaiwi dijadwalkan melakukan road show-nya ke Sumsel pada 10 hingga 17 Maret 2019. Dia diagendakan akan menyambangi beberapa kabupaten/kota di antaranya Palembang, Ogan Ilir, Prabumulih dan Lahat.

Baca Juga

Sebelumnya, ia sudah mengunjungi Lampung untuk sejumlah kegiatan serupa. "Khusus di Palembang direncanakan akan ada 23 titik, yang nanti akan mengunjungi masjid-masjid seperti Masjid Al Aqobah, Masjid DPRD dan Masjid PLN," kata dia.

Ia mengatakan kedatangan syech asal Palestina ini tak lain ingin mengajak warga Sumsel untuk lebih peduli lagi dengan Palestina. Seperti diketahui, warga Palestina semakin terdesak oleh pendudukan ilegal yang dilakukan Israel, bahkan kodnisi masyarakatnya diperkirakan bakal lebih parah di masa mendatang.

 

Perkiraan ini diperkuat oleh pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa yang menyatakan bahwa lokasi Gaza tidak layak huni pada 2020. Atas kondisi ini, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia diharapkan dapat melakukan langkah konkret untuk membantu warga Palestina.

Salah satunya yang sedang dilakukan ACT yakni penggalangan dana untuk mengirimkan Kapal Kemanusiaan Jilid II setelah pada pertengahan Februari lalu mengirim kapal kemanusiaan yang pertama. "Bantuan pun dapat berupa beras, tidak mesti berupa uang. Bagi warga yang peduli silakan menghubungi kami," kata dia.

ACT adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan setelah bencana. Organisasi ini sudah sejak lama memiliki kepedulian terhadap Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement