Ahad 13 Jul 2025 21:20 WIB

UNRWA Kecam Rencana Israel Pindahkan Paksa Warga Gaza

UNRWA memiliki lebih dari 6.000 truk di Mesir dan Yordania bermuatan obat-obatan.

Seorang pria menggendong cucunya yang terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Ahad, 6 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Seorang pria menggendong cucunya yang terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Ahad, 6 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat mengecam rencana Israel memindahkan paksa warga Palestina dari Gaza ke wilayah selatan Kota Rafah.

UNRWA memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat berujung pada 'kamp konsentrasi besar-besaran, serta memperburuk krisis kemanusiaan di daerah kantung Palestina itu.

Baca Juga

Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma, mengatakan pada Al Jazeera English bahwa pihaknya “dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa terhadap penduduk manapun.”

 "Jika itu terjadi, hal itu akan membuat puluhan ribu orang yang telah berulang kali mengungsi selama perang saat ini, dan juga selama beberapa generasi, lebih jauh ke selatan dan dari sana menuju ketidakpastian,” kata Touma.

Dia mengatakan bahwa hal yang seharusnya menjadi fokus saat ini adalah mencapai gencatan senjata serta mengizinkan UNRWA mendistribusikan lebih banyak pasokan bantuan yang dibutuhkan untuk mengurangi penderitaan warga Gaza.

Touma menjelaskan saat ini UNRWA memiliki lebih dari 6.000 truk di Mesir dan Yordania bermuatan obat-obatan yang akan segera kedaluwarsa, makanan yang juga akan rusak, serta perlengkapan kebersihan.

 "Yang kami butuhkan adalah diakhirinya pengepungan, tercapainya gencatan senjata, membolehkan UNRWA dan organisasi PBB melakukan pekerjaan kami," tambahnya.

Sebelumnya, PBB telah memperingatkan tentang berlanjutnya pengungsian massal di Jalur Gaza dan bahwa lebih dari 700.000 orang telah mengungsi sejak berakhirnya gencatan senjata pada Maret.

Selain itu, kepala pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan ia telah menginstruksikan tentara untuk menyiapkan rencana relokasi semua warga Palestina ke tempat yang disebutnya "kota kemanusiaan" di atas reruntuhan Rafah di Gaza selatan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement