REPUBLIKA.CO.ID, MINA--Pascapelaksanaan haji, di beberapa lokasi tempat suci di Arab Saudi sampah menumpuk di mana-mana. Itu lantaran tiga juta jamaah haji menghasilkan volume sampah yang demikian besar.
Di kota tenda Mina dan areal seputar Jamarat, sampah bertebaran di mana-mana. Bahkan sejumlah taman kota, menjadi rusak akibat banyak jamaah yang menggelar tenda dan beraktivitas di areal tersebut selama Mabit di Mina. Itulah yang menjadi tugas berat Dinas Kebersihan kota Makkah setiap tahunnya pascamusim haji.
Bahkan, sampah dari jutaan jamaah haji dibiarkan menumpuk hingga berhari-hari. Selain mengeluarkan bau tak sedap, kondisi seperti itu tentu tak ramah bagi kesehatan. Jarang terlihat truk-truk pengangkut tumpukan sampah jamaah yang berada di pinggir jalan di kawasan Mina.
Jadi, wajar saja kalau ada jamaah yang terkena diare atau gangguan pencernaan lainnya. Jumlahnya pun boleh dibilang cukup banyak. "Jumlahnya ada 10-12 orang di beberapa maktab secara terpisah," kata Kepala Sanitasi dan Survailence Mina, dr Zainal Ilyas, seperti dilansir Media Center Haji, Jumat (19/11).
Zainal mengatakan, dengan kondisi lingkungan yang seperti itu, diharapkan para jamaah timbul kesadaran untuk menjaga lingkungan masing-masing. Seperti membersihkan WC dan buang sampah di tempatnya. "Selain itu jangan makan di luar tenda karena debu dan kotor," ujar Zainal.
Marhamah seorang jemaah asal Pemalang, Jawa Tengah mengeluh soal sampah yang banyak bertebaran di seputar Jamarat. "Bukan cuma di luar Jamarat saja yang banyak, tapi di tempat melontar juga jadi banyak sampah," ucapnya.
Begitu juga, Heru, jamaah asal Cibinong yang mengeluhkan soal sampah ini. Menurut dia, sampah banyak berserakan dan menumpuk di seputar tenda jamaah di Mina hingga menimbulkan bau yang tak sedap.
Petugas kebersihan kota Makkah, yang sebagian besar pekerja asal Bangladesh dan Pakistan, tak pernah henti melakukan tugasnya. Namun volume sampah yang sangat besar membuat mereka bekerja ekstra.