Kamis 12 Jun 2025 17:59 WIB

Iran Diancam, Houthi Siap Perang Penuh Melawan israel

Pihak Ansharallah berada pada tingkat kesiapan tertinggi.

Pendukung Houthi meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi anti-AS. dan unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, Senin, 17 Maret 2025.
Foto: AP Photo/Osamah Abdulrahman
Pendukung Houthi meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi anti-AS. dan unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, Senin, 17 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A — Kelompok bersenjata Houthi Ansarallah menyatakan kesiapan penuh untuk meningkatkan operasi melawan Israel. Mereka memperingatkan Amerika Serikat terhadap agresi regional, saat Washington mengevakuasi personelnya di tengah peningkatan ketegangan dengan Iran.

Mengutip sumber dalam gerakan Ansarallah Yaman, majalah berita mingguan Amerika Newsweek melaporkan bahwa kelompok itu tetap waspada dan bersiap untuk meningkatkan operasinya melawan Israel. Sumber tersebut menyatakan bahwa Ansarallah berada pada tingkat kesiapan tertingginya.

Baca Juga

"Pada dasarnya sudah dalam keadaan perang dengan entitas musuh Zionis karena agresi dan pengepungannya di Gaza, diikuti oleh agresinya terhadap Yaman."

"Dalam hal ini, kami berada dalam keadaan kesiapan yang konstan dan berupaya untuk meningkatkan operasi kami melawan entitas perampas, dengan latar belakang pembantaian yang meningkat di Gaza dan situasi kemanusiaan yang memburuk di sana," kata sumber tersebut.

photo
Pendukung Houthi meneriakkan slogan-slogan selama demonstrasi anti-AS. dan unjuk rasa anti-Israel di Sanaa, Yaman, Senin, 17 Maret 2025. - (AP Photo/Osamah Abdulrahman)

Menurut laporan, pejabat Ansarallah juga mengatakan bahwa kelompok tersebut berada pada tingkat kesiapan tertinggi untuk setiap kemungkinan eskalasi Amerika Serikat. 

"Setiap eskalasi terhadap Republik Islam Iran juga berbahaya dan akan menyeret seluruh kawasan ke jurang perang."

Israel, sumber tersebut menambahkan, adalah ancaman keamanan paling utama di kawasan tersebut. "Tentu saja bukan demi kepentingan rakyat Amerika untuk terlibat dalam perang baru demi kepentingan entitas Zionis," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement