REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Sekitar 64 persen warga Israel percaya bahwa "tidak ada orang yang tidak bersalah" di Jalur Gaza. Survei tersebut menunjukkan lonjakan pandangan ekstremisme dalam masyarakat Israel, menurut sebuah survei terbaru yang dilaporkan kantor berita Anadolu pada Rabu (11/6/2025).
Survei yang dilakukan Pusat Chord Universitas Ibrani menunjukkan bahwa 87% pendukung koalisi yang berkuasa melihat "tidak ada orang yang tidak bersalah" di daerah kantong Palestina yang terkepung, kata laporan tersebut.
Jajak pendapat itu juga menemukan bahwa 73 persen pemilih untuk Partai Yisrael Beiteinu milik pemimpin oposisi Avigdor Lieberman dan partai-partai sayap kanan non-koalisi lainnya memiliki pandangan yang sama.
Dukungan di antara pemilih sentris mencapai 67 persen. Sementara itu, ada 30 persen pemilih sayap kiri yang setuju. Sebaliknya, 92 persen warga Arab di Israel menolak pandangan ini, tambah laporan tersebut.
Jajak pendapat tersebut juga meneliti sikap publik terhadap liputan media tentang perang Israel di Gaza. Ditemukan bahwa 64 persen warga Israel mengatakan liputan media domestik berimbang dan tidak memerlukan pelaporan yang lebih luas tentang situasi kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut.
Di antara pemilih koalisi, sebanyak 89 persen berpandangan demikian. Sementara itu, di antara pemilih oposisi, hanya 44 persen yang setuju, dengan 56 persen di antaranya menyerukan liputan yang lebih luas.